Jakarta - Bhayangkara Mural Festival 2021 diikuti oleh 803 peserta se Indonesia. Juara pertama dimenangkan oleh seniman dari Jakarta dengan konsep kritik terhadap Polri, juara dua diraih pelukis dari Papua, dan juara ketiga diraih pelukis dari Jawa Tengah.
Mural juara pertama menggambarkan kritik terkait berbagai masalah yang terjadi di tubuh Polri, seperti pungli, keadilan untuk yang berduit, serta Polisi jadi sosok yang menakutkan bagi masyarakat.
Juara kedua menggambarkan tentang Papua yang sukses menyelenggarakan PON di tengah pandemi Covid-19. Kemudian juara ketiga menggambar tentang kolaborasi Polri dan pihak terkait dalam penanganan pandemi Covid-19.
Ada 803 pendaftar se Indonesia yang mengirimkan karyanya untuk dilombakan di Bhayangkara Mural Festival 2021.
Dari 803 karya disaring, diperoleh 154 karya. Setelah diseleksi dan dikurasi di tingkat polda diperoleh 80 karya yang akan melukis di tingkat Mabes Polri.
Dari 80 karya yang lolos tingkat Mabes Polri, dikurasi lagi untuk mencari 10 pemenang yakni juara 1, 2 dan 3, sisanya 7 juara favorit.
"Dari juri itu tidak ada polisinya, juri dari luar. Juri ini sudah kompeten sudah memahami mural, kita fasilitasi semuanya dewan juri yang profesional yang memilihnya," kata Argo Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono yang juga selaku Ketua Panitia Bhayakara Mural Festival 2021 dalam acara puncak Bhayangkara Mural Festival 2021 di Lapangan Bhayangkara, Sabtu (30/10/2021).
Selain memperoleh piala Kapolri, pemenang juara lomba meraih hadiah uang tunai Rp50 juta untuk juara 1, Rp30 juta untuk juara 2 dan Rp 20 juta untuk juara 3. Sedangkan juara favorit masing-masing mendapatkan uang tunai Rp10 juta.
Argo menyebut awalnya peserta lomba mural pada dua minggu pertama pembukaan hanya 18 orang.
Namun setelah Kapolri menyampaikan bahwa festival mural ini diberbolehkan untuk menuangkan karya berupa kritik yang positif maupun negatif, pendaftar kemudian melonjak naik hingga mencapai 803 orang.(ant/put)
Load more