Denpasar, tvOnenews.com - Sadis, seorang dokter melakukan praktik aborsi terhadap 1.338 janin. Dokter itu mengaku menerima pasien aborsi yang rata-rata adalah anak-anak usia produktif seperti anak SMA dan mahasiswi yang hamil diluar nikah.
"Rata-rata pasiennya adalah anak-anak usia produktif, SMA, kuliah, ada yang masih kerja. Dari pemeriksaan dari tahun 2020 hingga (2023) sudah melakukan pengguguran terhadap 20 orang pasien," kata Wakil Direktur Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Bali, AKBP Ranefli Dian Candra, saat konferensi pers di Bali, Senin (15/5/2023).
"Keterangannya rata-rata pasien yang berusaha menggugurkan kandungannya dengan cara minum obat tapi tidak berhasil sehingga korban mendatangi tersangka untuk melakukan aborsi tersebut," imbuhnya.
Saat dilakukan penggerebekan terhadap tempat praktek aborsi tersangka di Jalan Raya Dalung, Kecamatan Kuta Utara ,Kabo Badung, polisi juga mengamankan salah satu pasien yang akan aborsi ditemani pacarnya. Serta seorang pembantu bersih-bersih di tempat praktik pelaku untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
Pelaku mengaku kembali melakukan praktik aborsi karena adanya permintaan aborsi dari beberapa orang kepadanya. Ia juga merasa kasihan kepada pasien yang kebanyakan usia muda dan masih duduk di bangku SMA dan kuliah.
"Yang bersangkutan beralasan karena pernah melakukan praktik ini. Jadi dari mulut ke mulut pasien ini datang dan minta tolong. Alasan yang bersangkutan sendiri, karena melihat anak-anak ini masih SMA dan kuliah. Jadi yang bersangkutan kasihan anak-anak itu masa depannya seperti apa. Niatnya menolong tapi menolong yang salah," paparnya.
Load more