tvOnenews.com - Kabar penembakan penceramah Habib Bahar bin Smith menggemparkan jagad sosial media, Senin (15/5/2023).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan bahwa Habib Bahar ditembak pada Jumat (12/5/2023) sekitar pukul 21.00 WIB.
Kepolisian telah membentuk tim penyidik untuk mengusut tuntas penembakan terhadap pengasuh pondok pesantren Tajul Alawiyyin itu.
Jauh sebelum peristiwa berdarah itu, Habib Bahar pernah menghadiri undangan pembawa acara kondang Karni Ilyas.
Di kanal YouTube Karni Ilyas Club, Habib Bahar menceritakan sejumlah ancaman dan risiko yang menyelimuti dirinya.
Habib Bahar memang dikenal sebagai dai yang sering menyampaikan kritiknya terhadap penguasa negeri ini.
Di dalam kesempatan tersebut, dia menegaskan bahwa semua itu ia lakukan atas dasar kecintaan pada rakyat dan negara.
"Beda antara negara dan penguasa, kalau bagi saya NKRI harga mati," bebernya.
Menurutnya apa yang selama ini dia lakukan adalah mengkritik pemegang jalannya pemerintahan. Apabila keliru, maka pemimpin harus rela dikritik.
Baju dan sorban Habib Bahar bin Smith bersimbah darah akibat penembakan oleh orang tak dikenal, Jumat (12/5/2023). (FOTO: Tangkapan layar)
"Saya tidak melawan penguasa, tidak, yang saya lawan kezalimannya, ketidakadilannya, kebijakannya yang merugikan rakyat dan mementingkan asing, itu yang selama ini saya lawan," tegasnya.
Tentu ada tantangan bagi seseorang yang memiliki pengaruh dan berani mengutarakan kritik terhadap pemerintah. Habib Bahar tak menampik hal tersebut.
"Bagi saya risiko paling kecil dipenjara, Bang Karni," katanya.
Habib Bahar pun menjelaskan sudah beberapa kali dirinya masuk ke penjara.
"Saya masuk penjara kasus Ahmadiyah saya masuk, kasus Mbah Priuk Tanjung Priuk saya masuk karena saya yang pimpin," terangnya.
"Sama yang kasus saya mukul dua habib palsu," imbuh Habib Bahar.
Habib Bahar kemudian secara terang-terangan menceritakan bahwa risiko terbesar yang barangkali akan dihadapinya adalah dibunuh.
"Risiko terbesarnya saya dibunuh, bisa jadi seperti itu," ungkapnya haru.
Meskipun demikian Habib Bahar bin Smith tak akan mundur satu langkah pun demi menyuarakan kebenaran.
"Dan saya mengambil risiko itu demi apa, demi Islam, demi bangsa, demi rakyat," pungkas Habib Bahar bin Smith.
Kronologi penembakan Habib Bahar bin Smith
Pada Jumat (12/5/2023) malam Habib Bahar bin Smith mengambil mobil pribadinya di sebuah bengkel.
Ketika tengah mengemudi, pimpinan pondok pesantren Tajul Alawiyyin itu merasa ada yang aneh di mobilnya.
Habib Bahar pun turun memeriksa mobilnya. Saat tengah mengecek mesin, tiba-tiba dua orang pengendara motor mendekat ke arahnya dan melepaskan dua kali tembakan.
Salah satu peluru bersarang di perutnya. Sambil bersimbah darah Habib Bahar melarikan dirinya sendiri ke rumah sakit.
“Tidak hanya baju, sorban Habib Bahar juga terkena darah dari Habib Bahar, sampai di foto Kak Luen (Fadlun Faisal Balghoits istri Habib Bahar) bekas darahnya,” ujar pengacara Bahar Smith, Aziz Yanuar, dalam video di kanal YouTube @bangedychannel, dikutip Senin (15/5/2023).
Kondisi terkini Habib Bahar bin Smith
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan kepada awak media bahwa pihaknya telah membentuk tim penyelidikan untuk mengusut tuntas peristiwa penembakan Habib Bahar bin Smith.
Kejadian penembakan Habib Bahar bin Smith pertama kali dilaporkan ke Polsek Kemang, Bogor. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Jumat (12/5/2023), sekitar pukul 21.45 WIB di sekitar pusdiklat Dishub, Kecamatan Kemang, dan Kabupaten Bogor.
Namun lantaran tidak ada saksi dalam peristiwa berdarah tersebut, dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut.
"Ada luka di sekitar perut, namun hasil visum belum keluar, sehingga kita belum bisa menginfokan lebih lanjut terkait kondisi dan penyebab luka tersebut," ucap Kombes Pol Ibrahim Tompo saat dikonfirmasi, tvOnenews.com, Senin (15/5/2023).
(far/amr)
Load more