Dosen Universitas Paramadina ini menilai bahwa Presiden Jokowi tidak memahami mekanisme yang berlaku di partai politik.
“Pak Jokowi tidak mengerti sepenuhnya mekanisme partai politik, harusnya dia tolak itu nama-nama calon presiden," ucapnya.
Hensat mengatakan, meskipun Jokowi boleh saja menerima daftar tersebut. Namun jika ingin menerima hasil Musra, maka sebaiknya cukup rekomendasi nama-nama cawapres yang saat ini belum ada yang mengusung.
Menurut Hensat, apa yang dilakukan Jokowi adalah sebagai bentuk ketidakpuasan atas keputusan ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Ini seperti mengkonfirmasi ketidakpuasan Jokowi dengan keputusan Megawati menunjuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, yang mungkin mengesampingkan perannya sebagai Presiden,” katanya lagi.
Ia juga menyebut kehadiran Jokowi dalam acara Musra mempertegas anggapan bahwa presiden merasa tidak nyaman “di rumahnya”, yakni PDI Perjuangan.
“Seperti berusaha untuk membuat atau mungkin mempertahankan rumah lamanya yakni para relawan. Jokowi merasa nyaman bersama relawan, karena di sana dirinya dielu-elukan dan itu tidak akan didapatkan di PDIP,” papar Hensat.
Load more