“Baik itu di periode pertama maupun periode kedua ada pengalaman itu setiap menteri yang terkena kasus hukum itu dilakukan reshuffle,” ucap Awiek—sapaan akrabnya—saat dihubungi tvOnenews, Kamis (18/5/2023).
Dia menjelaskan Jokowi tidak akan gegabah dan mengambil resiko dalam memutuskan reshuffle, termasuk sosok pengganti menteri tersebut.
“Berdasarkan pengalaman yang ada, Pak Jokowi tidak mau tersandera dan tidak mau ambil resiko,” kata dia.
Namun, Awiek enggan menegaskan apakah yang mengisi Menkominfo itu tetap dari Partai NasDem yang merupakan parpol pengusung Johnny Plate atau diberikan kepada parpol lain.
“Jadi biasanya itu memang berdasarkan pengalaman ya dilakukan reshuffle pergantian. Apakah penggantinya tetap dari NasDem atau dari tempat lain sepenuhnya menjadi hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo,” jelas Awiek.
Dia menyebut keputusan Jokowi untuk memutuskan pengganti Menkominfo itu tak bisa dipaksa-paksa. Sebab, reshuffle adalah hak prerogatif presiden.
“Jangan sampai Kabinet Indonesia Maju ini tersandera oleh salah seorang anggota kabinetnya yang tersandung kasus hukum,” tandas Awiek.
Load more