Di era awal kemerdekaan, Toko Buku Gunung Agung kerap menggelar pameran buku di sejumlah daerah. Setelah beberapa kali menggelar pameran, tepatnya tahun 1954 Masagung atau Wie Tay bertemu dengan Soekarno dan Bung Hatta untuk pertama kalinya, dan langsung dekat saat itu juga.
Setelah pertemuan tersebut, Bung Karno membuat tokonya yang dibangun Masagung berkembang dengan pesat.
Usai pertemuan itu, Gunung Agung selalu digandeng pemerintah untuk menggelar pelbagai pameran buku tingkat nasional di kota-kota lain, mulai dari Medan, Yogyakarta, hingga ke Malaka dan Singapura.
Tahun 1963, untuk pertama kalinya Gunung Agung memiliki gedung sendiri di Jl Kwitang nomor 6, bertepatan dengan HUT Gunung Agung ke-10. Hari yang istimewa tersebut juga dihadiri langsung oleh Bung Karno.
Ada pesan dari Bung Karno, yang kemudian membuat Masagung semakin bersemangat mengembangkan usahanya.
"Masagung, saya ingin saudara meneruskan kegiatan penerbitan. Ini sangat bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa, jadi jangan ditinggalkan," ujar Bung Karno.
Sejak itu, Masagung terus menerbitkan sejumlah buku-buku baru terkait perjuangan bangsa Indonesia, mulai dari Di Bawah Bendera Revolusi (2 jilid), Biografi Bung Karno tulisan wartawan AS, Cindy Adams, buku koleksi lukisan Bung Karno (5 jilid), serta sejumlah buku tentang Bung Karno lainnya.
Load more