Jakarta, tvOnenews.com - PPP buka suara soal dugaan aliran dana korupsi BTS Bakti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masuk ke kas beberapa partai politik (parpol).
“Zaman sekarang ini enggak bisa kita tutup. Kita ini seperti hidup di rumah kaca yang masyarakat itu akan melihat, tapi juga jangan barang yang belum jelas baru rumor atau bahkan dibilang gosip itu kemudian disampaikan,” kata Arsul di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2023).
Menurut dia, jika masih sebatas rumor kemudian disampaikan ke publik, khawatir masyarakat akan mengira hal itu sebagai kebenaran.
“Jadi yang soal-soal begitu menurut saya, hemat saya, ya kalaupun nanti ada yang bertanya, itu biarkan menjadi tugas penegak hukum Kejaksaan Agung untuk melakukan penyelidikan atau penyidikan lebih lanjut,” jelas anggota Komisi III DPR itu.
“Tapi ya jangan kemudian kita entertain ya, ‘saya dengar ada tiga partai segala macam’ karena apa? Karena penangkapan masyarakat, penangkapan publik itu berbeda gitu ya. Seolah-olah itu sudah menjadi kebenaran,” sambung Arsul.
Namun, Arsul mendukung Kejaksaan Agung mengusut secara keseluruhan aliran dana kasus korupsi yang menyeret Menteri Kominfo Johnny G. Plate.
“Jadi benar atau tidak ke partai tertentu benar atau tidak ke orang tertentu? Itu ya harus di harus diusut,” tegas dia.
Diketahui, gonjang-ganjing kasus korupsi di Kominfo hingga menyeret eks Menkominfo, Johnny G. Plate, berawal dari pembangunan BTS yang seyogyanya akan dibangun sebanyak 7.904 tower di daerah terdepan, terluar dan terpecil (3T) dengan anggaran Rp28 trilun.
Rencananya, proyek tersebut akan dikerjakan dalam dua tahap. Tahap pertama, sebanyak 4.200 tower dikerjakan pada tahun 2021. Sementara 3.704 lainnya akan dikerjakan pada 2022. Namun, Pada tahun 2021, dari total anggaran Rp28 triliun, telah dikucurkan sebanyak Rp10 triliun, hingga akhir tahun 2021 pembangunan belum juga terlihat. (saa/mii)
Load more