Dalam persidangan Selasa kemarin, saksi Rayong Djunaidi menolak dengan tegas untuk mengakui fotokopi surat kuasa yang diperlihatkan Terdakwa dan kuasa Hukumnya di hadapan majelis hakim adalah surat kuasa miliknya.
Beruntung saksi Rayong bersikukuh dan menolak bahwa itu bukan surat kuasa yang dia tanda tangani karena surat kuasa yang ditanda tangani olehnya sudah dia baca dan dia ingat dibuat oleh kuasa 3 orang Advokat yaitu Natalia Rusli, Adnan, dan Pauline sedangkan fotokopi surat kuasa yang ditunjukkan Terdakwa di hadapan majelis hakim adalah kuasa dari 5 orang Advokat.
Pada persidangan kemarin terungkap sebuah fakta yang memilukan bahwa saksi Rayong Djunaidi menyatakan 2 lembar Bilyet Sertifikat Asli INDOSURYA miliknya senilai 1,4 Milyar diminta Terdakwa Natalia Rusli dengan maksud untuk dicairkan tetapi tidak pernah ada pencairan tersebut dan yang lebih miris 2 lembar Bilyet Sertifikat INDOSURYA miliknya tersebut tidak pernah dikembalikan sampai hari ini.
"Apakah Saudara saksi sudah melakukan upaya untuk menarik kembali 2 lembar Bilyet asli tersebut dari tangan Terdakwa? Mungkin melalui SMS, telpon atau whatsapp?" Tanya Majelis Hakim
"Jangankan telpon atau WA Yang Mulia, saya datang langsung ke kantor Terdakwa untuk meminta kembali Sertifikat Bilyet asli INDOSURYA saya tetapi Terdakwa tetap tidak mau mengembalikannya sampai hari ini. Saya ini Manula sudah lanjut usia tidak berpenghasilan pula Tega Terdakwa ini terhadap saya," isak Saksi Rayong Djunaidi di persidangan.
Diketahui dari hasil wawancara bahwa ternyata selain Bilyet Sertifikat asli INDOSURYA tidak dikembalikan Terdakwa Natalia Rusli kepadanya sampai hari ini juga ternyata saksi Rayong Djunaidi telah membayar Lawyer Fee sebesar Rp375 juta kepada Terdakwa Natalia Rusli baik melalui transfer ke rekening pribadinya, rekening Master Trust Lawfirm, maupun rekening Asisten Pribadinya Sheila ariestia Edina untuk pengurusan kasus tanah yayasan milik keluarganya.
"Saya sudah tua saya tidak mengerti hukum saya sangat percaya kepada dia selaku kuasa hukum saya, ternyata saya banyak dibohongi karena saya turun langsung ke BPN untuk kepengurusan tanah yayasan keluarga kami, ternyata semuanya bertolak belakang dengan pernyataan Terdakwa kepada saya. Ditambah lagi dia bukanlah seorang Advokat yang disumpah pada saat 3 kali membuat surat kuasa kepada saya. Apalagi ada gelar SH dan MH di belakang namanya di surat kuasa tersebut," tutup Saksi Rayong. (ebs)
Load more