Bandar Lampung, tvOnenews.com - Penganiayaan yang dilakukan oleh majikan terhadap dua asisten rumah tangga (ART) di Bandar Lampung, ternyata telah berlangsung sejak lama. Bahkan, lebih dari dua tahun lalu dan kerap gonta-ganti pembantu karena tidak kuat menahan derita penganiayaan yang dilakukan oleh majikan.
Sang majikan diketahui bernama Sudirman dan istrinya Suhaidah yang beralamat di Jalan Pulau Legundi, Gang Kenari RT 14 LK 1 Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung.
Ketua RT 14, Kelurahan Sukabumi, Fatu Syahrozi, mengatakan bahwa majikan korban tersebut merupakan pribadi yang tertutup dan jarang bergaul di lingkungan. Mereka jarang keluar dan pagar rumahnya sering terkunci.
"Kalau persoalan penganiayaan pembantu memang sering saya dapat laporan dari warga. Pembantunya hanya di dalam rumah saja, tidak pernah ke luar dari pagar rumah," kata Fatu Syahrozi kepada tvOnenews.com, Jumat (26/5/2023).
Fatu Syahrozi mengungkapkan bahwa warganya tersebut kerap gonta-ganti pembantu. Para pembantu tersebut tidak betah dan kerap mengalami penganiayaan.
"Ya awalnya tidak betah karena keselamatannya tidak terjamin dan tidak ada kebebasan. Kebebasan dalam arti hak pembantu seperti untuk keluar rumah dan pergi berbelanja ke warung," ungkapnya.
Mengenai laporan penganiayaan terhadap para pembantu, Ketua RT menjelaskan sering menerima laporan dari para pembantu setelah terjadi penganiayaan namun tidak berujung ke ranah hukum seperti dua pembantu yang melaporkan ke Polresta Bandar Lampung.
"Pernah terjadi laporan penganiayaan, pertama kali pembantu asal Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Itu melapor mengalami tindakan kekerasan, namun tidak lapor ke polisi. Dia pulang ke rumahnya setelah dijemput agen penyalur pembantu," jelasnya.
Diketahui, dua asisten rumah tangga (ART) asal Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, harus mengalami peristiwa pahit dalam hidupnya. Mereka diperlakukan bak budak oleh majikannya yang tinggal di Bandar Lampung.
Dua ART itu adalah DD (15) dan DL (23). Mereka setiap hari dianiaya majikan dan anak-anaknya. Parahnya lagi ada yang sampai ditelanjangi. Kedua korban baru melapor ke Polresta Bandar Lampung pada 24 Mei 2023 setelah berhasil kabur dari rumah majikannya. (puj/wna)
Load more