" Saya senang dengan adanya kebijakan ini, dirasa sudah cukup menunjukan surat vaksin dan hasil negatif test amtigen sudah cukup, apalagi harga PCR yang masih mahal sangat membebankan bagi pengguna jasa penerbangan, Ujar Novia
Selain itu regulasi yang terlalu sering berubah dan disampaikan oleh banyak lembaga atau kementrian, menurut saya membuat bigung masyarakat dan para pelaku perjalanan udara " Sambung Novia.
Hal senada juga diungkapkan Pinkan (21) penumpang pesawat tujuan Jakarta, merasa senang dengan adanya penghapusan wajib PCR ini, lantaran test PCR terlalu membebani biaya perjalan meski harga sudah turun
"Dengan ada kebijakan ini saya merasa senang, dengan protokol kesehatan yang ketat di bandara, saya rasa penggunaan test negative melalui antigen sudah cukup, apalagi sudah melakukan vaksin. Meski harga Test PCR sudah turun masih terlalu membebani bagi pengguna jasa penerbangan " ujar Pinkan. (Ari Wibowo/Buz)
Load more