"Di daerah yang katakanlah kursinya sedikit, lalu tidak ada capres dan cawapres Golkar, maka dia akan ketinggalan. Ini soal yang amat serius hari ini. Karena soal efek ekor jas itu," katanya.
Dia mendorong agar DPP Golkar segera bersikap untuk menentukan siapa capres yang akan diusung.
"Kepastian ini akan membuat kader juga tenang karena sudah bisa mulai melakukan konsolidasi lebih terarah untuk memenangi kursi legislatif nanti," kata mantan Peneliti CSIS tersebut.
Ditambahkan kader muda Partai Golkar yang lain, yakni Rudolfus Jack Paskalis, Partai Golkar harus realistis untuk tidak memaksakan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres atau bahkan cawapres karena rendahnya elektabilitas.
"Jangan paksakan diri juga. Harus realistis bahwa tingkat elektabilitas Ketua Umum Pak Airlangga sangat rendah," kata Jack.
Menurut dia, langkah taktis strategis yang sebaiknya dilakukan Partai Golkar saat ini adalah memilih kader Partai Golkar yang potensial karena punya elektabilitas tinggi.
Load more