Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Jenderal atau Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebelumnya, SBY menyebut akan terjadi chaos politik jika sistem pemilu mendadak diubah menjadi tertutup.
Atas hal itu, Hasto menjelaskan ada pihak yang menaruh rasa curiga berlebihan bahwa terjadi kecurangan sebelum pemilu dilaksanakan.
“Padahal kami menjadi bagian pilar demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat,” ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).
Ia juga mengatakan, seorang pemimpin tak perlu menakut-nakuti rakyat apabila terjadi perubahan sistem pemilu dari terbuka menjadi tertutup.
“Kami tidak diajarkan untuk menang dengan segala cara mendapatkan kenaikan 300 persen. Kami menang dengan cara konstitusional, sehingga tidak perlu seorang pemimpin menakut-nakuti rakyat,” jelas Hasto.
Ia menegaskan, kecurangan pemilu tak akan terjadi jika Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin memiliki sikap kenegarawanan yang kuat.
Seperti diketahui sebelumnya, SBY menanggapi pernyataan Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana yang mengaku mendapat bocoran bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan sistem pemilu tertutup.
Presiden keenam RI ini mengatakan perubahan sistem pemilu secara mendadak bisa menimbulkan chaos politik.
“Jika yang disampaikan Prof Denny Indrayana 'reliable', bahwa MK akan menetapkan Sistem Proporsional Tertutup, dan bukan Sistem Proporsional Terbuka seperti yang berlaku saat ini, maka hal ini akan menjadi isu besar dalam dunia politik di Indonesia,” tulis SBY lewat akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono, Minggu (28/5/2023).
Terkait perubahan sistem pemilu, menurut SBY, ada tiga pertanyaan besar yang menjadi perhatian publik, mayoritas parpol, dan pemerhati pemilu.
“Pertanyaan pertama kepada MK, apakah ada kegentingan dan kedaruratan sehingga sistem pemilu diganti ketika proses pemilu sudah dimulai? Ingat, DCS (Daftar Caleg Sementara) baru saja diserahkan kpd KPU. Pergantian sistem pemilu di tengah jalan bisa menimbulkan chaos politik,” lanjut SBY.
Load more