Sementara itu, untuk kebutuhan logistik selama isolasi mandiri dan Lockdown local pemerintah kota Pekalongan akan menyuplai kebutuhan para santri.
Sebelumnya, Senin (14/6) malam tim Satgas Covid-19 Kota Pekalongan menghentikan paksa kegiatan pengajian yang digelar Pondok Pesantren Syafii Akrom. Kegiatan yang mengundang kerumunan ditengah pandemi ini pun tak memiliki izin dari pihak kepolisian.
Saat dilakukan tes usap massal pada santri yang terlihat tidak fit karena terlihat batuk, flu dan keadaan fisik yang tidak bugar, malam itu juga Satgas langsung melakukan tes usap massal hingga menjelang pagi hari. Hasilnya 27 orang santri positif terpapar Covid-19.
Dampak dari klaster baru pondok pesantren tersebut menjadikan kota pekalongan masuk peringkat ketiga di Jawa Tengah untuk kasus positif covid-19. Atas lonjakan kasus yang signifikan pemerintah kota pekalongan akan mempertimbangkan opsi jam malam atau pengetatan untuk semua kegiatan masyarakat tanpa toleransi. (mii/edi)
Load more