Sementara itu, CEO & Chief Editor Warta Ekonomi Group Muhamad Ihsan menilai program PSR sangatlah dibutuhkan untuk keberlanjutan kelapa sawit Indonesia.
"Harapan kami selaku media agar stakeholder sejalan bersama-sama menuju kemajuan Indonesia, tentu kita semua paham program PSR memiliki urgensitas yang tinggi terhadap keberlanjutan kelapa sawit Indonesia, kami menginginkan ada kolaborasi dan sinergi secara terintegrasi, termasuk pihak perbankan," ujar Ihsan.
Ihsan melihat, perekonomian Indonesia terbilang kuat jika dibandingkan dengan negara maju seperti Jerman dan Amerika Serikat. Jerman sendiri diketahui sudah memasuki fase stagflasi, sedangkan AS masih dalam tanda tanya besar terkait utangnya.
"Kondisi-kondisi ini hebatnya kemungkinan besar tidak akan berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia, salah satunya akibat kehebatan industri kelapa sawit. Jadi betapa pentingnya industri ini, selain ada 16 juta orang yang terlibat, juga membantu perekonomian kita," paparnya.
Sementara itu, Division Head of Value Chain Assets & Product Development Division BRI Natalia Veronica menyebutkan bahwa pola pembiayaan PSR dalam siklus bisnis kelapa sawit dapat memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai dana pendamping pada P1–P3 hingga TM1–TM2.
Pembiayaan KUR BRI ini dapat dilakukan dengan mekanisme individu dan/atau mekanisme kelompok dengan melibatkan mitra kerjasama sebagai off-taker (BUMN, Swasta, Koperasi).
Adapun pembiayan KUR yang dapat digunakan yakni KUR Mikro dengan plafon sampai dengan Rp100 juta.
Load more