Syarifah kemudian kerap membuat konten di Tiktok yang mengkritik Pemkot Jambi dan Perusahaan China yang membangun PLTU di pemukiman warga di Kelurahan Payo Selincah, Kacamatan Jambi Timur, Kota Jambi.
Namun, buntut kritikannya itu, dia mendapatkan komentar bernarasi pelecehan oleh influencer dan komika Jambi Debi Ceper.
Syarifah pun melaporkan Debi Ceper ke kepolisian, tapi pihak Pemkot justru berbalas melaporkannya terkait konten kritik Pemkot Jambi.
"Pada Jumat, 2 Juni 2023 saya mendatangi Mapolda Jambi untuk memenuhi panggilan Tim Cyber Polda dengan agenda pertemuan dengan pengacara yang disediakan oleh Polda Jambi terkait kasus yang saya laporkan atas nama akun Instagram @debiceper23," kata Syarifah dalam video tersebut.
Debi Ceper berkomentar menjurus dan menganggap pelajar SMP itu sebagai pelacur.
"Debi Ceper berkomentar dan mengatakan 'pekerjaan apa yang gajinya sehari menghasilkan uang Rp 1,3 miliar selain ngangkang?' Yang tidak lain adalah dengan tujuan melecehkan saya menjuruskan ke asusila dan menganggap saya sebagai seorang pelacur," ujar siswi SMP itu.
Kemudian, Pemkot dan humas kota Jambi melaporkan Syarifah tersebut atas video-video yang mengkritik Pemkot Jambi dan Wali Kota Jambi Syarif Pasha dengan pasal berlapis.
Load more