Jakarta, tvOnenews.com - Badan Eksekutif Nusantara (BEM) Nusantara memperingati hari lingkungan hidup sedunia 2023. Peringatan tersebut dikemas dalam giat Nusantara Tanggap Iklim yang terdapat berbagai acara salah satunya adalah pembacaan maklumat perubahan iklim, aksi tanam mangrove, dan aksi bersih sampah plastik.
Salmon Wantik, koordinator aksi, melalui acara bertema 'Bumi Torang Jaga, Bumi Jaga Torang Semua' mengutuk deforestasi hutan dan pembuangan limbah di Teluk Youtefa Papua. Menurutnya perilaku itu dapat berdampak pada kualitas lingkungan sekitar teluk.
"Papua adalah paru-paru dunia yang dimiliki Indonesia. Sebagian besar dari pulau Papua adalah hutan tropis yang menjadi paru-paru dunia saat ini. Namun adanya deforestasi hutan yang dilakukan perusahan sawit dan penebangan hutan liar banyak berdampak pada lingkungan. Jika itu terus dilakukan berdampak pada kualitas udara di dunia," ujar pria yang juga Presiden Mahasiswa Universitas Cenderawasih tersebut
Beberapa perusahaan di Papua seperti PT. Freeport Indonesia, turut mencemari lingkungan. Hal itu, juga akhirnya berdampak pada kelangsungan hidup masyarakat orang asli Papua terutama orang di daerah Timika.
"Kebiasaan membuang sampah plastik juga salah satu persoalan perubahan iklim dan merusak rumah makhluk bawah laut. Laut juga salah sumber oksigen 50-80 persen Salah satunya perusakan bawa laut adalah di teluk Youtefa yang hari ini masyarakat Nafri dan Engros ambil ikan dan jadi lauk sehari," ujarnya, Senin (5/6/2023).
Hal itu, menurut Salmon Wantik, sangat membahayakan suku Engros, Nafri dan masyarakat Kota Jayapura secara aktif makan ikan dari teluk ini. Pembuangan ini acap masuk ke teluk Youtefa, paling fatalnya mereka yg aktif makan ikan dari teluk Youtefa bisa mandul khusus perempuan.
"Maka penanaman pohon mangrove dan bersih sampah plastik adalah salah satu cara selamatkan biota laut dilingkungan itu (Teluk Youtefa) dan kami minta PJ. Walikota segera ambil langkah kongkrit atasi limbah yang akan mengendap di teluk Youtefa, kami akan kawal dan terus evaluasi" tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Pusat (Korpus) BEM Nusantara, Ahmad Faruuq turut mengimbau pemerintah bisa mengambil kebijakan serius terhadap kerusakan lingkungan yang semakin hari semakin mengancam kehidupan di bumi.
"Mengingat kerusakan lingkungan hingga perubahan iklim merupakan tantangan terbesar bagi masa depan umat manusia dan sistem pendukung kehidupan yang membuat dunia kita layak huni, maka BEM Nusantara minta pemerintah mempunyai perhatian serius terhadap persoalan tersebut.," ujarnya. (ebs)
Load more