“Dan saya kan sempat ngomong juga kalau ada anaknya laki-laki yang lari-lari. Ternyata dia hamil sembilan bulan,” jelasnya.
Sebab, sebelum ia melihat anak kecil tersebut, dr Hastry mengaku tak mengetahui bahwa korban sedang mengandung seorang anak dengan usia kehamilan sembilan bulan.
“Waktu ditemukan kondisinya sudah dalam keadaan pembusukan. Saya ingat memang ada kekerasan di daerah wajah dan kepala. Yang aneh tuh, mungkin saya gak bayangkan kalau perempuan ini hamil tapi waktu proses itu kan perasaan tuh kok ada anak gitu loh,” terangnya.
Kini pelaku yang berjumlah dua orang telah ditemukan. Pelaku tersebut merupakan sang kekasih korban serta temannya yang ikut membantu dalam aksi pembunuhan.
“Pelakunya ternyata dua orang, sopir bus yang katanya pacarnya dan temannya yang membantu,” katanya.
Ahli forensik kepolisian yang berpangkat Kombes ini mengaku kaget sekaligus lega karena kasus telah terungkap.
Ia kembali ke Jakarta untuk melakukan berita acara bersama penyidik kasus tersebut dengan mencocokkan temuan saat dilakukan autopsi. Ternyata semua data pemeriksaan dengan pengakuan pelaku cocok.
Load more