Soal tuntutan Tim JPU terhadap Natalia Rusli 1 tahun 3 bulan, Verawati Sanjaya menegaskan bahwa sebenarnya para korban sangat berharap Natalia Rusli dituntut minimal dua setengah tahun.
"Tetapi kami semua (para korban) tetap harus menghargai keputusan Tim Jaksa Penuntut Umum yang telah menetapkan 1 tahun 3 bulan kami harus puas dan kami mengucapkan terimakasih atas kerja keras Tim Jaksa Penuntut Umum dalam upaya pembuktian dakwaannya. Kami tidak kecewa dengan tuntutan JPU," urainya
Selanjutnya, Verawati Sanjaya dan para korban lain menunggu keputusan dari para Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat untuk memberikan vonis hukuman terhadap terdakwa Natalia Rusli.
"Kami para korban sangat mengharapkan keputusan yang memberi rasa keadilan dan kepastian Hukum dari para Majelis HaKim. Kami percayaken kepada Yang Mulia. Satu yang tidak boleh dilupakan Terdakwa ini kan Mantan DPO atau Buronan Polisi. Hal ini harusnya dapat memperberat tuntutan hukuman Terdakwa. Tadi Tim Jaksa tidak membacakan hal Melarikan diri ini sebagai tindakan yang seharusnya memberatkan Terdakwa," ujar Rayong Djunaidi menambahkan.
Andi Tenrie Peppang, SH menambahkan bahwa dengan tuntutan itu, kelak semoga tidak ada lagi orang yang mengaku sebagai advokat kepada masyarakat karena hal ini dianggapnya dapat mencoreng Profesi Advokat.
"Tuntutan dari Jaksa Penuntut ini kita semua harapkan dapat memberi efek jera bukan hanya kepada Terdakwa saja tetapi juga kepada orang-orang lain yang akan mengaku-ngaku seorang Advokat di kemudian hari. Karena hal demikian dapat merugikan bahkan merusak nama besar Profesi Advokat!" tandasnya.
Andi Tenrie Peppang, SH juga menampik bahwa kasus ini disebut sebuah tindakan kriminalisasi terhadap terdakwa Natalia Rusli.
Load more