Jakarta, tvonenews.com - Sederet kontroversi melingkupi pondok pesantren Al-Zaytun dan pendirinya Panji Gumilang. Kontroversi itu ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial, terbaru mengenai orang yang berpacaran bahkan berzina, dosanya bisa ditebus dengan uang.
Sebelumnya, kontroversi pimpinan ponpes Al-Zaytun di Indramayu, Prof Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang tidak juga dikaitkan dengan NII, kasus pelecehan seksual, shaf jamaah perempuan pada sholat Id, mazhab Sukarno, hingga kasus salam Yahudi.
Belakangan, MUI membentuk tim khusus untuk melakukan kajian mengenai kontroversi yang melingkupi Ponpes Alzaytun.
(Tim Fakta tvOne ditolak oleh petugas keamanan Ponpes Al-Zaytun saat akan melakukan peliputan. Sumber: tim tvone)
Kehadiran tim tvOnenews yang mendatangi Ponpes Al-Zaytun tak lain untuk melakukan konfirmasi terkait sejumlah kontroversi yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun. Penolakan peliputan terjadi saat tim tvOnenews telah berada di depan pintu gerbang Ponpes Al-Zaytun.
Dengan lugas dan tegas tim keamanan ponpes mengatakan jika pihak yayasan tidak bisa menerima peliputan media, terutama tvOne.
Berikut percakapan tim tvOnenews bersama pihak keamanan yang mencoba menghalangi tim peliputan media masuk ke dalam Ponpes Al-zaytun.
Reporter tvOne (R): Saya Tiara pak dari tvOne, kemarin juga sudah datang ke Al-Zaytun, kedatangan kami mau peliputan, dengan pak siapa?
Keamanan Al-Zaytun (K): Saya Pak Nakam. Tapi mohon maaf dari pihak yayasan belum siap untuk bertemu dengan tvOne
R: Kenapa?
K: Dari yayasan sendiri belum siap bertemu
R: Iya, kenapa? disebutkan alasanya tidak pak?
K: ya Aasannya kita belum bersedia dengan tvOne
R: Ini perintah dari siapa?
K: Dari saya keamanan Al-Zaytun
R: Maksudnya yang pesan ke bapak siapa?
K: Ya seseorang yang tidak bisa kami menyebutkan namanya, seseorang dari Yayasan, yang jelas belum bersedia bertemu dengan tvOne. ya kita tidak bisa menyampikan alasan apapun.
R: Kemarin kan kami sudah datang kesini, informasi dari pihak security juga bisa asal bawa surat peliputan resmi dan sekarang kami sudah siapkan surat perizinan peliputan yang diminta sama Al-Zaytun sudah saya bawa semua pak, termasuk kartu Pers
K: Ya tapi dari pihak yayasan tidak bersedia dengan tvOne mbak
R: Yayasan ini maksudnya pimpinannya? Syeh Pandji Gumilangnya. Diupayakan dulu kaya kemarin ga bisa pak?
K: Saya sudah dapat perintah atau intruksi dari yayasan tidak bisa menerima tvOne
R: ini khusus tvOne saja atau semua media pak?
K: Sementara belum ada media kesini
Tak mendapatkanya izin untuk melakukan konfirmasi langsung ke pihak Al-Zaytun atas segala kontroversi yang ada di Ponpes Al-Zaytun, tim tvOnenews pun hanya bisa melakukan peliputan di luar gerbang Ponpes tersebut.
Namun, lagi-lagi tim tvOnenews juga mendapatkan pengusiran saat hendak melakukan ropertase di luar gerbang Ponpes Al-Zaytun. Bahkan, tak segan-segan pihak keamanan Al-Zaytun meminta tim peliputan untuk pergi dari area gerbang luar Ponpes Al-Zaytun.
(Tangkapan layar - shaf sholat Ied di Ponpes Al-Zaytun. Sumber: istimewa)
Menanggapi kontroversi yang beredar belakangan ini, Majelis Ulama Indonesia dengan tegas menyatakan jika Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun terang-terangan telah melawan Tuhan, soal memperbolehkanya berzina asal memiliki banyak uang untuk melakukan penebusan dosa.
"Kalau itu yang dikatakan, itu menyalahin Al-Quran, menantang Tuhan, dosa besar tidak bisa dibayar dengan duit, tapi dengan tobat nasuha," ungkap Yusnar Yusuf, Ketua Majelis Ulama Indonesia kepada tvOnenews, Rabu (7/6/2023).
Selain itu, Menanggapai penyimpangan demi penyimpangan yang kini dipertontonkan oleh Ponpes Al-Zaytun, Majelis Ulama Indonesia tengah melakukan kajian. Kajian yang dipimpin oleh ketua bidang penelitian Utang Ranuwijaya tersebut masih berjalan.
"Mejelis Ulama Indonesia telah membentuk tim untuk melakukan kajian terhadap apa yang sudah dilakukan al Zaytun, nanti akan kita umumkan, sebentar lagi," ungkapnya.
Ketua MUI, Yanuar Yusuf, juga meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil kajian MUI terhadap Ponpes Al Zaytun yang kerap melakukan penyimpangan-demi penyimpangan.
Kontroversi terbaru mengenai Ponpes Al-Zaytun, yakni mengenai orang yang berpacaran bahkan berzina, dosanya bisa ditebus dengan sejumlah uang Rp2 juta rupiah.
(Kolase - Ken Setiawan saat diwawancara dalam podcast Herri Pras di kanal YouTube. Sumber: YouTube)
Pihak yang membongkar praktik yang dilakukan orang-orang di Pondok Pesantren Al Zaytun adalah Ken Setiawan saat diwawancara dalam podcast Herri Pras di kanal YouTube. Ken Setiawan adalah eks tokoh NII.
Ken Setiawan dengan jelas menyatakan bahwa santrinya di Ponpes Al Zaytun Indramayu tidak diperbolehkan untuk berzina dan berpacaran. Namun, bagi mereka yang memiliki kekayaan, aturan ini tidak berlaku. Ini karena mereka yang memiliki kekayaan dapat menebus dosa tersebut.
"Gak boleh pacaran, gak boleh berzina, kalau gak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan,” kata Ken Setiawan, dikutip dari kanal YouTube Herri Pras, Senin, 5 Juni 2023.
“Nanti ada majelis hukumnya bertahkim, kena pasal sekian, dengan bayar uang dua juta dosanya hilang,” imbuh Ken.
Ken juga menyatakan bahwa kasus pencabulan di Ponpes Al Zaytun benar. Namun, Pendiri Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berhasil menghilangkan jejak di seluruh TKP.
“Kasus pencabulan semuanya fakta. Namun karena saktinya Panji Gumilang semua TKP dan barang bukti dirombak,” beber Ken.
(Tangkapan layar - Pendiri Ponpes Al-Zaytun Prof Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang. Sumber: istimewa)
Melalui sesi wawancara itu, Ken juga berharap Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), harus bersinergi untuk melakukan investigasi lebih lanjut mengenai pemahaman dan ajaran yang diajarkan di Ponpes Al Zaytun Indramayu.
“Ya, harapan kita semua agar Kemenag dan MUI bisa mengambil langkah tegas agar tak ada lagi penyimpangan yang berkedok agama,” pungkas Ken.
Kabar ini pun jadi sorotan publik hingga viral di media sosial. Banyak dari netizen yang penasaran, kenapa pondok tersebut masih berdiri padahal mengajarkan ilmu menyimpang.
“Heran kadang memang, kok yang menyimpang ada aja pengikutnya? setelah dipikir pikir lagi pengikutnya rata-rata mengikuti ajaran yang bisa dibilang itu "kebaikan/keistimewaan/kenikmatan" ajaran menyimpang itu padahal aslinya itu kesesatan,” celoteh netizen di Twitter.
“Ini juga apa-apaan dah, makhluk yang diberi akal pikiran biar bisa mikir mana yang salah mana yang bener malah begini nih.. HADUH DUH DUH PAK PAK,” cuitan lainnya.
“Yg kaya gini kok masih bisa berdiri pondoknya,” sahut yang lain.
(mii/ito)
Load more