Jakarta, tvOnenews.com-Persidangan Haris Azhar dan Fatia Maulidianty di Pengadilan Negeri Jakarta Timur memanas sajak awal. Bahkan di luar pengadilan, massa pendukung Haris saling dorong dengan petugas keamanan karena berusaha merangsek ke ruang sidang.
Di persidangan, situasi menegang ketika tim advokat Haris tidak mendapatkan kursi untuk duduk, sementara majelis hakim juga tidak menyediakan kursi banyak. Pengacara Haris Azhar kembali memprotes ketika Luhut mulai bersaksi. Pengacara meminta Luhut melepaskan catatan yang dipegang Luhut. "Saksi diperiksa berdasarkan apa yang dialami, tapi Saudara saksi bawa catatan," ucap salah satu advokat yang membela Haris Azhar, Kamis (8/6).
Cokorda Gede Arthana, Ketua majelis hakim sempat merespons. Suasana sidang riuh. Namun Luhut mengambil mikrofon dan melempar catatannya.
"Saya tutup!" kata Luhut melempar catatannya ke kursi di sebelahnya yang kosong.
Jaksa sempat protes atas protes pengacara Haris. Hakim Arthana menyebut tidak ada salahnya Luhut membawa catatan.
Luhut menyebut alasannya membawa catatan karena daya ingatnya tak setajam saat muda. "Yang Mulia, saya ini hampir 76 tahun dan 32 tahun di militer, tidak semua ingatan saya seperti lalu, makanya saya perlu catatan. Lalu jadi kita cari keadilan, saya mau keadilan ada di sini, jangan diprovokasi," lanjut Luhut yang purnawirawan jenderal TNI ini.
"Silakan lanjut," perintah hakim.
"Keberatan...keberatan!" timpal pengacara.
"Saudara kalau ada (catatan) silakan," potong hakim.
Luhut ngotot ingin menunjukan data data detil yang ada di catatan.
"Saya mau tunjukkan juga beberapa data-data hasil pembicaraan saya dengan Saudara Haris Azhar supaya jangan ada dusta di antara kita," kata Luhut.
"Silakan," pungkas hakim.
Dalam kesaksiannya, Luhut menyebut memiliki kedekatan dengan Haris, sehingga sedih ketika melihat video yang disebutnya mencemarkan nama baik.(bwo)
Load more