Jakarta, tvOnenews.com - Temuan bunker Narkoba di dalam kampus di daerah Makassar, Sulawesi Selatan, semakin menegaskan status darurat Narkoba di Indonesia.
Terlebih, penemuan bunker narkoba di kampus yang sejatinya kawah Candradimuka kaya akan dialektika intelektual dan gagasan, tempat calon pemimpin Bangsa dan Negara dilahirkan, telah merusak moral bangsa ini. Hal itu mengingat anak muda sebagai calon pemimpin ke depan dihancurkan masa depannya oleh Narkoba.
Temuan bunker Narkoba di kampus telah membuat kita semua yang peduli terhadap masa depan generasi muda dan calon pemimpin bangsa sangat geram dan mengutuk para pelaku. Kejadian ini membuktikan penyalahgunaan Narkoba telah berada di titik nadir. Aparat harus melakukan penegakan hukum yang tegas dan profesional atas kejadian ini. GRANAT juga berharap Kemendikbudristek Dikti untuk melakukan pembinaan terhadap kampus seluruh Indonesia agar tidak ada lagi celah masuknya peredaran gelap Narkoba.
GRANAT juga mendorong POLRI juga BNN untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akarnya. Apakah ada keterlibatan oknum dari pihak universitas atau jika ada mahasiswa yang menjadi bagian dari pengedar untuk dilakukan penegakan hukum yang tegas.
Atas temuan bunker yang sekaligus dijadikan brankas penyimpanan barang bukti, dan adanya transaksi narkotika hingga 3 Kg sabu di dalam kampus ternama di Makassar tersebut, GRANAT mengajak pihak kampus, sekolah atau lembaga pendidikan untuk lebih ketat lagi mengawasi perilaku mahasiswa atau para pelajar. Mengingat target kejahatan narkoba yang utama saat ini adalah generasi muda.
Selain itu, GRANAT meminta perguruan tinggi menjaga area kampus dari peredaran narkoba dan memastikan warga kampus terbebas dari penyalahgunaan Narkotika.
Granat juga mengajak pihak kampus untuk berjuang bersama, mengabdi untuk bangsa, menjaga generasi muda dari kejahatan Narkoba dengan membentuk Rayon atau DPC Khusus Granat di kampus.(chm)
Load more