Dalam sebuah konten YouTube berjudul Ada Sosok “Godfather” Narkoba di Balik Freddy Budiman di channel Kompas TV, Fikri Budiman mengenang sang ayah.
Menurut Fikri ketika eksekusi sang ayah akan segera dilangsungkan, Cilacap kala itu dilanda hujan lebat. Padahal agenda eksekusi tersebut dilakukan pada bulan Juli, yang seharusnya telah memasuki musim kemarau.
“Tiba-tiba ujan aja, sebelumnya nggak pernah ujan, Nusakambangan tuh nggak pernah ujan, tiba-tiba ujan. Nah, ini kan ruangan ini ada tenda buat ruang tunggu, tuh. Tendanya tuh terbang, separah itu,” ungkap Fikri Budiman di channel Kompas TV (25/08/2022).
Menurut Fikri angin ribut dan hujan tersebut menjadi sebuah pertanda bahwa Freddy Budiman sudah meninggal dunia.
“Kayanya sih aku nganggep-nya itu tuh pertanda Papa tuh udah nggak ada. Karena setelah badai berlangsung baru keluarga dikabarin ‘Papah udah nggak ada, ya’ gitu,” ucap Fikri Budiman.
Namun Fikri Budiman mengaku bahwa ia tidak merasakan bau wangi atau hal lain yang selama ini diisukan oleh masyarakat mengenai jenazah Freddy Budiman. Selain hujan badai, kala itu sebagian besar Cilacap, termasuk Nusakambangan, mengalami mati lampu.
Freddy Budiman. (Kolase tvOnenews)
Load more