Jakarta, tvOnenews.com - Pembangunan Ibukota baru di Kalimatan tidak serta merta membuat pembangunan gedung-gedung dan menara tinggi di pulau Jawa menjadi berkurang.
Menghadapi kondisi lahan yang semakin terbatas di perkotaan, Arsitek dituntut semakin kreatif menyiasati kendala tersebut untuk mendapatkan karya arsitektur yang representative bagi pengguna dan lingkungan sekitarnya.
Dalam sambutannya, Direktur PT Kenari Djaja Prima, Hendry Sjarifudin menyampaikan Arsitek dan perencana bangunan tinggi perlu memahami permasalahan untuk memenuhi kebutuhan fungsi utamanya, keindahan arsitektur dan desain interiornya, kelengkapan sistem bangunan yang diperlukan, sampai pemilihan struktur untuk keandalan konstruksinya.
Desain arsitektur yang futuristik diimbangi sistem struktur yang menjamin kekokohan bangunannya, perlu dipublikasikan pada masyarakat luas sebagai penggunanya oleh Majalah Asrinesia dan Kenari Djaja, bersama Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO).
Dua ahli bangunan menara, masing-masing Arsitek Ardi Jahya, IAI, AA dari PT. Airmas Asri, serta Ahli Konstruksi Ir. Jimmy S. Juwana, M.T. dari Universitas Trisakti yang kerap merancang bangunan bertingkat tinggi, telah membagi pengalamannya yang spesifik dalam Seminar Arsitektur Menara – Indah dan Kokoh pada Kamis 15 Juni 2023.
Pengalaman yang menarik serta topik yang jarang dibahas secara terbuka ini, diikuti oleh kalangan professional, akademisi, pelaku pembangunan, wakil pemerintah, serta masyarakat umum dari seluruh Indonesia.
Dari sisi perancangan arsitektur perlu disiasati kebutuhan fungsi yang multidimensi dan terus berkembang pada bangunan berarsitektur menara yang luas dengan area terbatas. Namun bangunan bertingkat tinggi ini dituntut tampil perfek dan berasitektur indah, sebagai sculpture yang dominan di perkotaan. Sedangkan struktur dan konstruksi bangunannya perlu diperhitungkan kekuatannya agar dapat diandalkan, terlebih Indonesia merupakan wilayah yang kerap diguncang gempa dan bahaya lain yang dapat menyebabkan terjadi kegagalan konstruksi.
Kolaborasi dalam menciptakan arsitektur bangunan menara yang futuristic dan dengan desain konstruksinya harus kompak dan sangat diperlukan, menurut moderator Irma R. Permadi, ST, M.Ars. Mengingat desain bangunan pencakar langit merupakan pilihan masa depan bagi kota-kota yang jumlah penduduknya semakin banyak jumlahnya, sementara luas lahan yang ideal dan memenuhi persyaratan makin terbatas.
Seminar online ini diikuti oleh lebih 600 peserta yang ingin tau, siapa arsitek dan keahlian lain di balik sukses sebuah keindahan Arsitektur Menara Indah & Kokoh bisa diikuti melalui youtube channel Kenari Djaja. Seminar online ini juga dihadiri Co Founder dan CEO PT Kenari Djaja Prima Hendra B Sjarifudin, Direktur PT Kenari Djaja Prima, Hendry Sjarifudin, Pemimpin redaksi majalah ASRINESIA, Sri Murdiningsih dan Ketua Umum DPN Ikatan Konsultan Indonesia (INKINDO) Ir. Erie Haryadi.
Load more