tvOnenews.com – Ucap tahlil pada detik-detik kematiannya, dr Sumy Hastry ungkap eksekusi Freddy Budiman dilakukan dengan cara diikat di tiang. Sang gembong narkoba juga tinggalakn surat terakhir.
Freddy Budiman menerima vonis mati setelah terungkap menyelundupkan 1,4 juta pil ekstasi dari China. Ia pun dieksekusi pada 29 Juli 2016 silam di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Freddy Budiman/ surat terakhir dari Freddy (sumber: kolase tvOnenews)
Dalam kesempatan itu, wanita yang biasa disapa dr Hastry itu menceritakan bahwa dirinya ditugaskan sebagai tim dokter yang menangani eksekusi sang gembong narkoba.
Kala itu, timnya bersama Brimob melakukan latihan persiapan eksekusi. Latihan tersebut berupa latihan menempel titik tembak yang dilaksanakan di malam hari.
Tujuannya tak lain agar titik tembak menjadi lebih jelas.
“Tempel titik tembaknya biar jelas karena kan dilakukan di malam hari,” tutur dr Sumy Hastry.
Dr Hastry juga mengungkapkan bahwa saat eksekusi terpidana mati memakai baju putih dengan kepala ditutup.
“Napi dikasih baju putih dan titiknya tempelnya hitam. Jadi memang dipersiapkan seperti itu dan ditutup kepalanya,” sambungnya.
Load more