Pati, Jawa Tengah - Siswa SMP Negeri 3 Pati, Jawa Tengh melakukan penelitian terkait penggunaan ventilasi udara untuk penderita Covid-19. Temuan ini ventilasi udara untuk penderita Covid-19 ini bisa membantu memberikan udara yang bersih bagi penderita Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Guru pembimbing, Mohamad Rauf, mengatakan, ventilasi udara bagi penderita Covid-19 yang bertajuk Air-Closed Ventilation for Environmental Health a New Era of Covid-19 Disease.
Hasil temuan lima anak didiknya yang bernama Marina Diva Irsaniya, Lintang Artthalita
Miftania Altaf, Amanda Aninditya Trihapsari, Fernandito Akbar Kurniawan, dan Fiqy Trisa Insani ini sangat bermanfaat bagi penderita Covid-19.
"Penemuan dari 5 Siswa SMPN 3 Pati yang berhasil memperoleh medali emas di ajang ISIF yang berlangsung pada 28 Oktober sampai 1 November lalu secara online ini sangat bermanfaat bagi penderita Covid-19, terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini," ujar Mohamad Rauf, Senin (8/11/2021).
Untuk merebut medali emas dalam ajang bergengsi tersebut tak mudah. Pasalnya, lima siswa SMPN 3 Pati tersebut harus bersaing dengan 500 tim dari 36 negara yang mengikuti kompetisi pameran sains dan penemuan internasional, yang diselenggarakan oleh Ikatan Ilmuwan Muda Indonesia atau Indonesian Young Scientist Association (IYSA), bekerja sama dengan
beberapa universitas terkemuka indonesia seperti Universitas Diponegoro, Institut Tehnologi Sepuluh Nopember, Institut Pertanian Bogor, dan sejumlah Universitas di luar negeri, seperti Malaysia, Turki, Brazil, Macau dan lainnya.
Ketua Project Sains, Fiqy Trisa Insani, menjelaskan, jika alat tersebut diyakini mampu membantu penderita Covid-19 ketika sedang isolasi mandiri di rumah. Alat ini bekerja dengan memanfaatkan prinsip ventilasi udara buatan dalam proses pergantian udara di dalam ruangan tertutup yang menggunakan bantuan peralatan mekanik dilengkapi cairan disinfektan alami dari daun sirih dan minyak kayu putih.
Fiqy Trisa Insani, mengungkapkan, pengerjaan project sains ini memiliki sejumlah kendala, diantaranya adalah pembuatan cairan antiseptik dari daun sirih.
“Project sain ini kami kerjakan selama dua bulan. Kendalanya adalah untuk pembuatan cairan disinfektan dari daun sirih, namun alhamdulilah kita sudah bekerja sama dengan laboratorium daerah Kabupaten Pati sehingga disinfektannya bisa kita buat" ungkapnya.
Sementara itu Kepala SMPN 3 Pati, Rukayah, mengatakan, keberhasilan anak didiknya hingga meraih medali emas di ajang ISIF 2021 ini, atas dukungan dana dari Komite Sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, serta Pemerintah Kabupaten Pati.
“Saya bangga melihat aktifitas anak-anak didik dan guru pembimbing kami, tidak hanya mengharumkan nama sekolah namun juga Kabupaten Pati dan Indonesia. Ini sangat membanggakan sekolah karena menambah koleksi medali tingkat Internasional,”
pungkasnnya.(Abdul Rohim/Buz)
Load more