Jakarta, tvOnenews.com – Kasus kontroversi Pondok Pesantren Al Zaytun semakin meruncing dari hari ke hari. Sang pemilik Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang, turut terseret karena kasus tersebut.
Diketahui Pondok Pesantren Al Zaytun pertama kali viral lantaran tersebar foto Shalat Idulfitri 1444H yang berbeda dari biasanya.
Sekilas tidak ada yang aneh dari video tersebut, namun jika diperhatikan lebih lanjut ada jemaah wanita yang berada satu shaf dengan jemaah laki-laki tanpa pembatas apapun.
Banyaknya polemik yang terjadi di Pondok Pesantren Al Zaytun memicu kedatangan massa yang tergabung dalam Forum Indramayu Manggugat (FIM). Diketahui kelompok tersebut melakukan aksi massa pada hari Kamis (15/06/2023).
Aksi massa yang tergabung dalam FIM tersebut melakukan aksi unjuk rasa guna meminta agar segala dugaan aliran sesat yang ada di Ponpes Al Zaytun untuk segera diusut tuntas (15/06).
Untuk mengantisipasi aksi massa tersebut, Ponpes Al Zaytun menyiapkan kawat berduri dan pasukan anjing herder. Diketahui anjing herder tersebut adalah anjing terlatih yang telah dilatih oleh divisi keamanan LKM Rahmatan Lil Alamin.
Penjagaan itu ternyata cukup efektif, terbukti ribuan massa tertahan di pintu gerbang. Sempat terjadi dorong-dorongan antara massa dan pihak aparat hingga akhirnya ditenangkan oleh Kapolres Indramayu.
Meski tak bisa masuk ke dalam pondok pesantren, sejumlah massa tetap berdiri di depan gerbang utama Ponpes Al Zaytun. Sementara dari pihak Ponpes, mereka berbaris menyambut kedatangan para demonstran.
Lantunan Asmaul Husna dan salam shalom aleichem tedengar dari balik pagar duri yang telah dipasang. Bahkan di sebuah tiang listrik, pihak Al Zaytun menuliskan kata-kata sambutan terhadap massa aksi.
Melihat keriuhan yang terjadi di Ponpes Al Zaytun, pimpinan pondok pesantren, Panji Gumilang pun akhirnya buka suara dalam video yang diunggahan kanal Youtube Alzaytun movie.
Panji Gumilang mengungkapkan bahwa di penghujung tahun ajaran ini, memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan.
"Ada kelompok yang mengatasnamakan organisasi tertentu, Syekh belum tahu, itu organisasi legal atau ilegal, mendemo institusi pendidikan. Nah ini pengalaman kita," ucapnya yang dilansir dari Youtube alzaytun movie.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu ini mengaku bahwa mereka mendapatkan informasi dari pihak kepolisian mengenai adanya agenda demonstrasi pada 15 Juni 2023.
"Yang disponsori dalam surat pemberitahuan mereka itu oleh seseorang yang bernama si Fulan, atas nama organisasi X," ucapnya.
Panji Gumilang mengaku bahwa dalam pemberitahuan tersebut disebutkan akan ada 3 ribu orang yang melakukan demonstrasi di pesantrennya.
Dalam pemberitahuan tersebut menurut Panji Gumilang akan ada 3.000 orang yang datang mendemo.
Meski begitu Panji Gumilang mengaku bahwa ia tidak percaya dengan kemungkinan jumlah pendemo tersebut.
"Di dalam hati Syekh, itu sesuatu yang tidak mungkin untuk lingkungan Indramayu, pasti akan didatangkan dari berbagai daerah," ujarnya.
"Syekh ini diam-diam juga punya intel, dan intelnya bukan orang mahad, kita pelajari ini dari mana nama ini, Oh, orang pantura," jelasnya.
Kemudian, Panji Gumilang menyuruh intelnya untuk bergerak cari informasi kediaman orang yang mengatasnamakan dirinya pendemo Ponpes Al Zaytun tersebut.
"5 menit kemudian, informasi datang,'Syekh aku sudah tahu tempatnya, aku sudah tahu rumahnya, aku tahu menghadap kemana rumahnya, aku sudah ketemu orang tuanya’, (di)kirimkanlah potret" ungkapnya.
Panji Gumilang menutup pernyataannya dengan berterima kasih kepada para demonstran yang hendak demo ponpesnya.
"Terima kasih pada demonstran, yang kita siapkan, kita sambut sebanyak 3 ribu orang itu dengan 10 ribu, ternyata saudara tahu diri, sehingga datang hanya 30 pasang sepatu," ujarnya.
"Yang lebih lagi, kepada kepolisian, jangan merasa kena prank, walaupun kepolisian telah di-prank oleh orang yang mengaku lembaga tertentu, sehingga mengerahkan 1200 personil, terima kasih kepada Kepolisian," ucapnya seraya hormat dan disambut tepuk tangan hadirin.
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang tak berhenti menjadi sorotan publik, terutama pernyataan-pernyataan kontroversial yang dilontarkan tentang pengajaran ponpesnya yang menyimpang dari ajaran Islam. (ind/lsn)
Load more