"Atau ada lagi yang memalsu dokumen, sudah jadi, lalu difoto, lalu dibuat yang mirip, lalu dicoblos, lalu dimasukkan sebagai kotak suara," tambahnya.
Namun demikian, kata Mahfud MD, contoh yang disebutkan ini bukan terjadi di Kaltim, tetapi saat ia menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
"Ini bukan di Kaltim, ini pengalaman saya di MK," tutur Mahfud MD.
Oleh sebab itu, Mahfud MD mengatakan, Pemerintah ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat, penyelanggara pemilu, penegak hukum dan semua partai politik agar mengawal kesuksesan pemilu.
"Pemilu dari waktu ke waktu harus menjadi semakin baik. Dan tahun 2024, mutlak harus menjadi lebih baik lagi daripada pemilu yang terjadi 2019 dan sebelumnya," ujar dia.
"Itu artinya kita maju dan maju terus, belajar dari pengalaman masa lalu untuk memperbaiki masa depan," pungkasnya.(rpi/muu)
Load more