Balikpapan, tvOnenenws.com- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindaklanjuti dugaan pungutan liar(pungli) di rumah tahanan (rutan) yang dikelolanya. Menurut data yang dipegang Dewan Pengawas KPK, pungli tersebut mencapai Rp4 miliar. “Hal itu harus dibuka ke publik dan setelah itu ditindaklanjuti secara hukum karena pungli itu adalah tindak pidana,” jelas Menkopolhukam berbicara dalam Forum Koordinasi Sentra Penegakan Hukum Terpadu Pemilihan Umum (Gakkumdu Pemilu) di Balikpapan, Selasa.
Namun demikian, Mahfud juga mengakui sejauh ini dirinya belum mengetahui detail kasus tersebut. Menkopolhukam masih menunggu pengumuman hasil penyelidikan.
Menurut Menteri Mahfud, jika pungli tersebut melibatkan dana yang cukup besar, maka bisa disebut atau dikategorikan sebagai tindak pidana penyuapan.
“Saya belum tahu apakah pungli atau penyuapan. Dalam korupsi ada tujuh macam perbuatan, yaitu mulai dari mark up (menaikkan harga), mark down (menurunkan harga), pemalsuan dokumen, pemerasan dan sebagainya. Yang paling ringan itu biasanya pungli,” beber Menteri Mahfud.
Mahfud menegaskan, pungutan liar adalah korupsi karena perbuatan memperkaya diri sendiri secara tidak sah. Pada jerat hukumnya, pungli dan korupsi menggunakan pasal dakwaan yang sama.
“Antara pungli dan korupsi itu pasal dakwaannya di dalam hukum sama, cuma biasanya ringan dan biasanya diselesaikan secara administratif kalau hanya kecil-kecilan,” jelasnya.
Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan puluhan petugas Rumah Tahanan (Rutan) KPK diduga terlibat pungutan liar (pungli) dari para tahanan kasus korupsi. "Diduga yang terlibat bahkan puluhan pegawai Rutan KPK," ujar anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris melalui pesan tertulis, Selasa (20/6).
Haris enggan berbicara banyak termasuk ketika dikonfirmasi perihal motif pungli yang disinyalir dilakukan petugas Rutan KPK. Dewas KPK, terang dia, telah melaporkan temuan tersebut kepada pimpinan KPK. KPK membenarkan telah membuka penyelidikan terkait dugaan pungli tersebut. Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu menegaskan KPK tidak pandang bulu dalam melakukan proses penegakan hukum ini.
"Temuan tindak pidana korupsi berupa pungutan liar yang dilakukan oleh oknum ya, oleh oknum di Rutan KPK sedang ditangani dan saat ini pada proses penyelidikan," kata Asep. (ant/bwo)
Load more