Jakarta, tvOnenews.com - Pihak keluarga memastikan reaksi Gubernur Papua non-aktif Lukas Enembe yang beberapa kali melayangkan protes pada jaksa penuntut umum (JPU) saat membacakan dakwaan merupakan bentuk spontanitas saja.
Apalagi secara fisik maupun psikis Lukas tidak dalam kondisi sebagaimana orang normal pada umumnya karena sedang sakit.
Keluarga juga memastikan bahwa reaksi tersebut bukan merupakan bentuk perlawanan terhadap pengadilan tetapi ungkapan kekecewaan dan kemarahan karena dakwaan jaksa yang ngawur dan mengada-ada.
"Dalam kondisi beliau sedang sakit ditambah ada darah tinggi. Tentu secara emosi sangat berpengaruh dan tidak stabil. Jadi apa yang terjadi kemarin itu adalah bentuk spontanitas saja apalagi beliau mendengar langsung dakwaan-dakwaan yang menurut dia dan kami pun sangat aneh, terkesan mengarang bebas. Wajar juga bahwa beliau kaget dan marah karena memang isi dakwaan jaksa juga seperti mengarang bebas, tipu-tipu saja begitu," ungkap Elius Enembe—adik Lukas—Enembe kepada wartawan di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Dikatakan Elius, Lukas dengan reaksi kemarin terhadap para JPU perlu dilihat dalam konteks Lukas yang sedang sakit, bukan orang sehat.
Lebih dari itu, Lukas juga ingin memberi pesan pada JPU supaya jujur menyampaikan fakta bukan mengarang.
Pihak keluarga sebut reaksi Lukas Enembe bentuk spontanitas, bukan melawan pengadilan. Dok: Aprillio Akbar-Antara
Bahkan, ada nama yang disebut di dalam dakwaan tetapi tidak pernah diperiksa sama sekali.
"Jadi bapak dia wajar, marah besar. Tapi itu tidak berarti Pak Lukas tidak menghormati persidangan. Kalau beliau tidak menghormati persidangan tentu sejak awal dia tidak kooperatif. Jadi itu murni reaksi spontan saja karena kaget dengan dakwaan jaksa yang ngawur," sambung Elius.
Elius meyakini bahwa majelis hakim adalah orang-orang bijaksana yang bisa membedakan reaksi spontan seperti disampaikan Lukas apalagi kondisi yang bersangkutan sedang sakit.
"Kami yakin para hakim bisa menilai dengan bijaksana. Bapak ini orang yang apa adanya. Dia suka bilang suka. Tidak suka dia bilang tidak suka. Apalagi yang menyangkut tuduhan yang tidak benar. Tambah lagi secara mental tentu Pak Lukas saat ini tidak stabil termasuk tekanan darah juga. Jadi apa yang muncul ya spontanitas saja. Jadi saya rasa sangat bisa dimaklumi," tukasnya.
Untuk persidangan berikut Elius meyakini Lukas akan kooperatif mengikuti persidangan dan keluarga siap memberikan pendampingan yang maksimal.
"Tentu kami akan terus mendampingi Bapak agar beliau tetap tenang dan mengikuti persidangan dengan baik," pungkas Elius. (hmd/nsi)
Load more