Garut, Jawa Barat – Angka kematian pasien Covid-19 di Garut Jawa Barat, sejak Senin (14/6) hingga Rabu (16/6) terus meningkat, peningkatan ini terjadi akibat lonjakan kasus Covid-19 setelah libur panjang lebaran 2021.
Tingginya angka kematian pasien Covid-19 membuat bagian forensik yang menjadi bagian pemulasaraan jenazah Covid-19 harus bekerja 24 jam tanpa libur, mengingat Nakes pemulasaraan memiliki SDM yang sedikit. Bahkan, keterbatasan tenaga pemulasaran membuat jenazah harus antre.
Pada pekan ini, angka kematian mencapai 12 hingga 17 jenazah per harinya.
“ Kematian pasien Covid-19 sebagian besar pasien memiliki gejala berat.” Jelas Indra, bagian umum RSUD Slamet Garut
Lonjakan kasus Covid-19 juga membuat RSUD Slamet Garut yang menjadi rujukan Covid-19 di Kabupaten Garut mulai kewalahan karena pasien covid-19 yang terus bertambah setiap harinya.
Secara keseluruhan sejak ditetapkan darurat wabah COVID-19 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut sebanyak 12.718 kasus, dari kasus itu sebanyak 1.964 kasus isolasi mandiri, 552 kasus isolasi di rumah sakit, 9.632 kasus dinyatakan sembuh, dan 570 kasus meninggal dunia.
Angka kasus positif covid di garut terus melonjak pasca libur lebaran termasuk pasca pilkades serentak 8 juni kemarin. Gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Garut belum mengkonfirmasi klaster pasca pilkades serentak di 216 Desa tersebut. (mii/opik/ant)
Load more