Jakarta, tvOnenews.com - Salah satu pendiri Ponpes Al Zaytun, Imam Supriyanto atau Mbah Imam membeberkan fakta awal mula tingkah nyeleneh si dedengkot Panji Gumilang yang menurutnya sudah kelewatan.
Ia menyebut, kelakukan Panji Gumilang itu berbeda dengan perilakunya dahulu yang masih waras dan lurus.
"Dia dulu ya kita lurus-lurus aja setelah kejadian 2015 yang dia dipidanakan kemudian menjalankan hukuman gitu. Setelah itu dia keluar dan munculah yang aneh-aneh itu keluar," ujar Mbah Imam dalam acara Apa Kabar Indonesia Siang tvOne, Rabu (21/6/2023).
Dalam kesempatan itu, Mbah Imam juga membeberkan hubungan Panji Gumilang dengan negara Israel. Ia menyebut, Panji Gumilang ingin menjalin hubungan dengan Israel.
"Dia kepengen menjalin hubungan. Bahkan dia sudah komunikasi entah dengan direktur atau apa itu istilahnya sudah komunikasi, sekolah di sana itu. Dia ingin berkunjung ke Tel Aviv."
"Mungkin dari sekolah itu berarti dipublish atau diperkenalkan kepada orang pemerintahan atau bagaimana itu mungkin karena terjadi apa," ungkap Mbah Imam.
Ditanya tentang sosok Panji Gumilang, Mbah Imam menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun itu merupakan sosok yang cerdas. Namun ia menyayangkan jika kecerdasan Panji Gumilang itu justru akhir-akhir ini menjadi kecerdasan yang salah.
Mbah Imam mengatakan bahwa kecerdasan Panji Gumilang juga digunakannya untuk mencari dana tambahan untuk kepentingan pribadi bukan pondok pesantren.
"Contohnya dulu pake uang Rp1,9 miliar kalau enggak salah. Itu enggak dikembalikan lagi ke kita, ke pesantren. Uang pesantren dipakai. Nah, sekarang dia kaya raya mobilnya aja Jaguar. Rumahnya ada di Lippo dan sebagainya," jelasnya.
Imam mengungkapkan bahwa kini Ponpes Al Zaytun tengah mengalami kesulitan dana. Hal itulah yang membuat Panji Gumilang memanfaatkan kepintarannya dengan mengajarkan hal-hal yang nyeleneh.
"Dia ini melihat kalau sekarang di Al Zaytun kesulitan uang. Tidak bisa membayar cicilan atau sebagainya, yang udah masuk sesi, terus dilelang," ungkap Mbah Imam.
"Nah, iya cari ke investor lain, kan dia senangnya ke pertanian. Dia memang cita-citanya itu di pembangunan ekonomi pertanian. Karena Israel yang pertaniannya maju itu Israel," sambungnya.
Mbah Imam menyebut Panji Gumilang tak layak menjadi pimpinan Ponpes Al Zaytun.
"Panji Gumilang gak boleh pimpin pesantren lagi. Nanti bahaya karena kalau orang udah umur segitu kelakuannya begitu gak akan sembuh," tegasnya.
Punya Dermaga Khusus
Ponpes yang terletak di Desa Mekarjaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ternyata tengah membangun dermaga khusus Al Zaytun.
Dalam demonstrasi yang terjadi Kamis (15/6/2023) silam, massa meminta untuk menghentikan pembangunan tersebut.
Dilansir dari kanal Youtube religiOne tvOne, Panji Gumilang dikabarkan sedang membuat puluhan kapal seukuran bahtera Nabi Nuh. Pelabuhan Al Zaytun terletak di Desa Eretan, Indramayu. Bersama warga, tim tvOne bertandas menuju lokasi tersebut.
Berdasarkan pantauan tim tvOne, dari depan pintu gerbang kayu, suasana pelabuhan terlihat begitu sepi tanpa hiruk pikuk aktivitas pembangunan.
Seorang warga setempat, Tarmin, mengamini kabar adanya galangan kapal milik Ponpes Al Zaytun di Desa Eretan. Namun, perahu yang dibangun hanyalah perahu berukuran biasa.
“Iya (ada galangan). Setahu saya gak terlalu besar kayak perahu-perahu biasa saja,” ungkap Tarmin.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini hanya ada satu buah kapal yang sedang dibangun.
“Cuma satu,” tutur Tarmin.
“Cuma satu aja yang lagi dibikin,” timpal Tiara Harahap, host religiOne.
Di sebuah gerbang kayu besar sebuah pemberitahuan yang tertempel di pagar menjadi sorotan. Ternyata, itu adalah keterangan pelabuhan disegel karena adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Ponpes Al Zaytun.
Meskipun begitu, dari pantauan tim tvOne masih ada beberapa aktivitas dari pekerja dan penggunaan alat berat. Bahkan, ada pengaman juga yang berjaga di dalam pelabuhan tersebut.
“Tapi sekarang saya lihat masih ada pekerja bahkan masih ada alat berat yang beroperasi. Ada pihak pengamanan yang berjaga di dalam. Saya gak tahu ini masih dalam proses atau apa, tapi yang jelas masih ada kegiatan pekerja,” ungkap Tiara Harahap. (rka/ree)
Load more