Mekkah, tvOnenews.com - Tim Pengawas Haji DPR RI meminta pemerintah segera membuat semacam rekayasa kedaruratan pada puncak haji di Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina).
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang saat rapat dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Minggu; (25/6/2023) di Hotel Afaq Al Mashaer di wilayah Raudhoh, Makkah.
"Kalau tenda kita di Armuzna masih mengandalkan tenda yang lalu, saya yakin masih akan overload. Harus ada rekayasa kedaruratan, tadi saya belum mendengar dari pemaparan pak menteri." kata Marwan.
"Saya minta Harus dirapatkan segera dan dibuatkan skenario kedaruratan, karena jemaah kita itu banyak yang lansia dan banyak yang butuh perhatian khusus.Saya yakin juga tenda-tenda kesehatan di Arafah tidak bisa memenuhi," lanjutnya.
Saat ini rekayasa kedaruratan perjalanan dari Mina menuju Jamarat, memang telah dilakukan Kemenag dengan menyediakan 40 mobil golf, namun menurut Marwan kalau supirnya orang Arab, pasti akan crowded, tidak akan bermanfaat mobil golf yang disediakan.
"Oleh karena itu, kita berharap Gusmen kembali menunjukkan kemampuannya dan kehebatannya. Adakan tenaga khusus dari kita yang memegang kendali supirnya, kalau tidak, besok tidak ada ada gunanya. Itu saya kira catatan yang kita harus buatkan," ungkapnya.
" Demi untuk keselamatan Jemaah. Karena kali ini luar biasa besarnya jumlah Jemaah dari berbagai penjuru dunia. Selama ini hanya 5 jutaan orang, tapi kali ini mungkin bisa 6 jutaan sampai 7 jutaan,"terangnya.
Sebagaimana diketahui Siaran Pers Kementerian Agama Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) yang telah ditetapkan, jemaah akan melaksanakan wukuf di Arafah pada 27 Juni 2023 mendatang.
Wukuf di Arafah merupakan rangkaian haji yang utama dan wajib yang harus dilaksanakan seluruh jemaah haji.
Jemaah secara bertahap diberangkatkan dari Hotel ke Arafah besok, Senin (26/6/2023) pagi hingga malam. (buz).
Load more