tvOnenews.com - Panji Gumilang, dedengkot Al Zaytun hingga kin masih terus menuai kontroversi yang menghebohkan publik.
Berawal dari viralnya pelaksanaan shalat Ied yang 'nyeleneh' di Al Zaytun, satu per satu rahasia kelam Panji Gumilang perlahan terbongkar.
Salah satu orang yang sangat vokal menyuarakan sisi gelap Panji Gumilang dan Al Zaytun adalah Ken Setiawan.
Ia merupakan salah satu mantan loyalis Panji Gumilang yang kini bertekad untuk mengedukasi masyarakat agar tidak terjerumus pada pemahaman yang menurutnya sesat di Al Zaytun dan Negara Islam Indonesia (NII)..
Seperti dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube ReligiOne, berikut penjelasan Ken Setiawan soal kesesatan yang ada di dalam Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang.
Ken Setiawan mengungkap kesesatan yang ada di Al Zaytun kala menjadi salah satu pembicara di acara Catatan Demokrasi.
Ternyata, menurut Ken Setiawan sudah terjadi perubahan pada rukun Islam yang dilakukan oleh Panji Gumilang di Al Zaytun.
Tentunya syahadat versi Al Zaytun ini harus diucapkan oleh para loyalisnya.
"Ajaran sesatnya, dia telah mengubah rukun Islam," ungkap Ken Setiawan.
"Rukun Islamnya sama, tapi syahadatnya ini yang diajarkan di gerakan teritorial," lanjutnya.
Padahal, rukun Islam, terutama syahadat adalah hal yang paling mendasar dan posisinya sangat penting bagi umat Islam.
Kalimat syahadat 'ngawur' ini menurut Ken Setiawan dijelaskan dalam sebuah buku yang beredar di Al Zaytun.
"Ini buku dibuat oleh, dulunya masih bupati, sekarang gubernur NII," jelas Ken Setiawan.
Jika pada syahadat Islam yang sesunguhnya berisi pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah, maka di dalam versi Al Zaytun adalah pengakuan bahwa tidak ada negara selain negara Islam.
"Jadi ajarannya di dalam bahwa syahadat itu bukan tiada Tuhan selain Allah, tapi tiada negara kecuali negara Islam," ungkap Ken Setiawan.
"Barang siapa bernegara selain negara Islam maka dia kafir, mereka menganggap Indonesia hukumnya masih jahiliyah, Pancasila, KUHP, peninggalan penjajahan Belanda, ini harus diganti dengan negara Islam," lanjutnya.
Selain itu, poin kedua yang dianggap sesat menurut Ken Setiawan dalam syahadat versi Al Zaytun adalah menganggap Panji Gumilang sebagai nabi.
"Dan siapa saja yang menyampaikan risalah agama, maka dia layak disebut sebagai nabi," kata Ken Setiawan.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini
Load more