tvOnenews.com - Kasus penyerangan di Lapas Cebongan Yogyakarta oleh sejumlah anggota Kopassus yang dipimpin oleh Serda Ucok Tigor Simbolon, sempat menjadi perbincangan publik beberapa tahun lalu.
Kejadian ini bermula saat rekan Serda Ucok yang bernama Serka Heru Santoso tewas dianiaya oleh sejumlah orang di Hugo's Cafe Yogyakarta pada 19 Maret 2013.
Kematian itu memberikan rasa sakit kepada Serda Ucok yang merupakan sahabat Serka Heru. Tidak terima dengan ulah para preman itu, Serda Ucok mengajak rekannya untuk mencari pelaku pembunuhan itu.
Sidang Serda Ucok dan pelaku penyerangan di Lapas Cebongan, Yogyakarta.
Dalam sebuah pelatihan yang dilakukan di Gunung Lawu, Serda Ucok mendapat informasi bahwa para pelaku penganiaya Serka Heru, ternyata juga merupakan pelaku pembacok Sertu Sriyono anggota Kodim Yogyakarta, yang juga mantan Kopassus.
Deki dan teman-temannya yaitu pelaku pembunuhan Heru dan penganiayaan Sriyono rupanya tengah mendekam di Lapas kelas 2B Cebongan Sleman.
Serda Ucok dan kawan-kawan pun merencanakan penyerangan. Setibanya di lapas, Koptu Kodik membagikan senjata yang semula disimpan di bagian belakang mobil.
Senjata yang digunakan berupa tiga buah AK-47, dua pucuk replika AK-47, dan sebuah pisau.
penyerangan Lapas Cebongan yang dilakukan oleh anggota Kopassus.
(Ilustrasi) sejumlah Prajurit Elit Kopassus Sserang Lapas dan habisi sekawanan preman yang bunuh Anggota Kopassus.
Bahkan Serda Ucok ditetapkan sebagai pelaku penembakan keempat tahanan menggunakan senjata ak-47. Dimana sekitar 00.00 WIB WIB gerombolan tentara memasuki areal Lapas Cebongan.
Potret Serka Heru.
Sambil membawa senjata api, Serda Ucok bersama rekan-rekannya memaksa masuk ke areal lapas dan memberi ancaman kepada sipir yang menjaga.
Berhasil masuk ke dalam lapas, Serda Ucok sebagai eksekutor mengeksekusi keempat tahanan yang merupakan targetnya.
Penyerangan LP Cebongan yang dilakukan oleh Serda Ucok dengan rekan-rekannya bukanlah tanpa alasan, hal itu disebabkan karena ingin balas dendam.
Sekitar 10 tahun berlalu pasca penyerangan di Lapas Cebongan, potret terbaru Serda Ucok dibagikan pengguna akun info komando, yang menggunggah ulang dari akun Instagram @wahyo.yuniartoto.
Tampak pemilik akun berfoto berdua Serda Ucok di tangga depan pintu, meski tak memakai seragam TNI, netizen tetap mengenali sosok Serda Ucok.
Sontak saja postingan tersebut langsung dibanjiri komentar beragam dari netizen, banyak yang mengaku rindu akan sosok Serda Ucok.
Bahkan belum lama ini, muncul foto Serda Ucok bertemu dengan ulama Kondang Gus Miftah, eks Prajurit Kopassus ini juga sowan ke pimpinan pondok pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.
Kasus yang terjadi di Lapas cebongan Yogyakarta, Kamis 5 Sep 2013, peristiwa yang menggemparkan saat anggota Kopassus menghabisi empat preman untuk membalaskan dendamnya atas kematian rekan sesama Kopassus.
Imbas kejadian tersebut, mengakibatkan 12 anggota Kopassus diselidiki dan diantaranya dihukum yaitu, Koptu Kodik, Serda Sugeng Sumaryanto dan Serda Ucok Tigor Simbolon.
Untuk Serda Ucok terkena hukuman yang lebih berat yaitu 11 tahun penjara karena berperan sebagai eksekutor dalam kejadian penyerangan tersebut. Dan dipecat dari Kopassus.
Janji Serda Ucok
Serda Ucok Tigor Simbolon sendiri sudah dinyatakan bebas dari penjara setelah menjalani 2/3 masa hukumannya sejak tahun 2013.
Menjalani hukuman selama delapan tahun penjara, Serda Ucok berhak bebas karena dipotong dengan remisi semasa menjadi tahanan.
Setelah bebas dari hukuman Serda Ucok berjanji akan memboyong keluarganya pindah ke Yogyakarta.
Serda Ucok mengaku sangat terkesan dengan masyarakat Yogyakarta yang pada proses sidang telah mendukungnya dan memberinya semangat.
Maka setelah menyelesaikan masa hukumannya, Serda Ucok dan keluarganya akan pindah ke Yogyakarta memberantas premanisme disana.
Hal itu diungkapkannya setelah menerima putusan di Pengadilan Militer II Yogyakarta, pada kamis 5 September 2013.
Serda Ucok seorang prajurit yang berjiwa Korsa, yang setia kawan dan berani bertanggungjawab.
Walaupun Serda Ucok ini pernah menjadi sebagai tersangka penyerangan LP Cebongan dan pernah dipenjara tetapi ia mendapatkan simpati dan dukungan dari publik termasuk Gus Miftah karena rencananya membasmi aksi premanisme di Yogyakarta. (akg/amr/ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more