Selain itu, dalam kategori tersebut saham yang dimiliki publik terendah 7,5% sesuai aturan Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun persentase saham publik BRIS telah mencapai 9,87%.
Adib pun menekankan bahwa perusahaan berkomitmen dan secara konsisten menjaga kepercayaan dari investor. Hal tersebut dilakukan dengan cara senantiasa menjaga kinerja positif dan bertumbuh di masa depan.
Sebab, perbankan maupun ekonomi syariah nasional memiliki prospek yang sangat menjanjikan di masa yang akan datang.
Seperti diketahui, penetrasi keuangan syariah masih minim yaitu di level 6,9% pada akhir 2022, sehingga masih memiliki ruang yang sangat lebar untuk bertumbuh.
“Raihan positif BSI selama ini adalah berkat kerja sama semua pihak yang senantiasa ingin memajukan sektor keuangan dan perbankan syariah. Kedepan kami akan terus menjaga kinerja baik ini. Tentunya dengan dukungan seluruh stakeholders,” pungkasnya.(*)
Load more