Jakarta, tvOnenews.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk., atau BSI (IDX:BRIS) dinilai berkinerja baik di pasar modal sehingga mendapatkan penghargaan di 3 kategori yaitu kategori Main Index, High Growth, dan High Market Capitalization.
Penghargaan tersebut diterima manajemen emiten bank bersandi saham BRIS di ajang Malam Apresiasi & Launching Indeks TEMPO-IDNFinancials 52 pada Jumat (23/06).
Terkait pencapaian tersebut, Direktur Treasury & International Banking BSI Moh. Adib mengatakan BSI membuktikan kapasitasnya sebagai bank syariah terbesar di Indonesia yang diproyeksikan sebagai Top 10 Global Islamic Bank.
Dimana BSI harus selalu konsisten menjaga kepercayaan stakeholder dalam hal ini investor pemegang saham.
“Ini membuktikan BRIS adalah saham menjanjikan yang diapresiasi investor. Penilaian tersebut salah satunya tak terlepas berkat kinerja fundamental BRIS yang sejak berdiri memang sudah baik dan positif,” kata Adib, di acara Malam Apresiasi & Launching Indeks TEMPO-IDNFINANCIALS 52 yang diselenggarakan di Hotel Fairmont, Jakarta.
Apresiasi investor atas performa keuangan solid perseroan ditunjukkan dengan kenaikan harga saham BRIS sebesar 31% secara year to date (ytd) pada penutupan saham Kamis (22/6). Adapun pada perdagangan bursa Jumat (23/6) rentang saham BRIS diperdagangkan pada level 1.680 - 1.720.
Lebih lanjut Adib menyampaikan terima kasih kepada investor, nasabah dan para stakeholder yang telah mengapresiasi atas kinerja baik BSI di pasar modal maupun secara fundamental.
Pasalnya, saat ini saham merupakan salah satu instrumen investasi dengan pertumbuhan investor tertinggi khususnya di kalangan generasi milenial.
Pada 2021, tahun pertama BSI hadir setelah merger, laba bersih perseroan mencapai Rp3,03 triliun, naik 38,42% secara tahunan.
Pada 2022 yang merupakan tahun penuh tantangan, BSI sukses membukukan pertumbuhan laba bersih sekitar 41% atau mencapai Rp4,2 triliun secara tahunan. Adapun per kuartal 1/2023, BSI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 47,65% atau sebesar Rp1,45 triliun.
Sedangkan untuk kategori High Market Cap, emiten dengan kapitalisasi pasar terendah yang masuk kategori ini adalah Rp21 triliun. Per hari ini, Jumat (23/06) BRIS mencatatkan market cap senilai Rp77,5 triliun.
Adapun untuk kategori Main Index, dilihat dari kapitalisasi pasar dengan market cap terendah adalah Rp12 triliun. Saat ini market cap BRIS sudah mencapai Rp77,5 triliun.
Selain itu, dalam kategori tersebut saham yang dimiliki publik terendah 7,5% sesuai aturan Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun persentase saham publik BRIS telah mencapai 9,87%.
Adib pun menekankan bahwa perusahaan berkomitmen dan secara konsisten menjaga kepercayaan dari investor. Hal tersebut dilakukan dengan cara senantiasa menjaga kinerja positif dan bertumbuh di masa depan.
Sebab, perbankan maupun ekonomi syariah nasional memiliki prospek yang sangat menjanjikan di masa yang akan datang.
Seperti diketahui, penetrasi keuangan syariah masih minim yaitu di level 6,9% pada akhir 2022, sehingga masih memiliki ruang yang sangat lebar untuk bertumbuh.
“Raihan positif BSI selama ini adalah berkat kerja sama semua pihak yang senantiasa ingin memajukan sektor keuangan dan perbankan syariah. Kedepan kami akan terus menjaga kinerja baik ini. Tentunya dengan dukungan seluruh stakeholders,” pungkasnya.(*)
Load more