Yogyakarta, DIY - Awan panas guguran Gunung Merapi kembali meluncur tanggal 9 November 2021 pukul 18:17 WIB. Hingga kini, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level III atau Siaga.
Gunung Merapi yang ada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta, hingga kini masih menunjukkan aktivitas yang cukup tinggi. BPPTKG Yogyakarta mengamati Awan panas guguran Gunung Merapi kembali meluncur tanggal 9 November 2021 pukul 18:17 WIB, tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 180 detik. Jarak luncur 2 kilometer ke arah barat daya.
Sementara dari periode pengamatan sejak pukul 12.00 hingga 18.00 WIB secara visual gunung berkabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Data kegempaan menunjukkan Gempa Guguran sebanyak 43 kali, dan gempa Hembusan sebanyak 5 kali.
Saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat diminta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.(Nuryanto/chm)
Load more