Ia membenarkan salah satu yang sudah berjalan ketika ia masih bersekolah di Ponpes Al Zaytun yaitu Adzan yang menghadap pada jamaah dan tidak bernada dengan menyebut sebagai Adzan Bilal.
“Mungkin yang sudah berlaku di zaman saya ketika itu dan itu di akhir-akhir ya ketika saya mau lulus itu adzan-nya aja itu sudah mulai dengan menghadap ke jamaah yang kemudian sudah nggak bernada ya,” ungkap Reza Fahlevi pada program acara Apa Kabar Indonesia Pagi, tvOne pada Kamis (22/6/2023).
“Mereka bilang dengan adzan Bilal itu sudah mulai dipraktekkan tapi yang lain-lain itu nggak ada,” sambungnya.
Selain itu, ada beberapa hal yang menjadi wacana sejak ia masih bersekolah, salah satunya menjadikan pelajar putri sebagai khatib shalat Jumat.
“Mungkin ada satu yang mungkin belum dipraktekkan bahkan sampai dengan sekarang wacana menjadi kan dari pelajar putri jadi khatib Jumat itu sudah ada dari dulu,” ujarnya.
Seluruh santri tidak ada yang menentang ajaran Panji Gumilang tersebut. Terlebih pemimpin ponpes ini juga mengajarkan kesetaraan antara wanita dan pria kepada para santri.
“Cuman kita di dalam informasi yang kita peroleh cukup terbatas jadi kita fine-fine aja lah karena Panji Gumilang juga membawa kesetaraan di situ kan, kita kira ya keren-keren aja gitu,” tutur Reza.
Load more