Memandang bukit Jabal Rahmah saya ingat ucapan Nabi, Al Hajj ‘Arafah. Haji adalah Arafah. Kenapa bukan Ka’bah, mungkin karena disinilah patok patok sejarah persaudaraan universal ditancapkan. Sangat jelas nilai emansipatoris Islam, bahwa semua manusia sama, yang membedakan hanyalah ketakwaannya. Walhasil, dosa pertama dalam penciptaan Allah adalah diskriminasi rasial yang dilakukan oleh Iblis ketika menolak menyembah manusia hanya perkara diciptakan dari tanah.
Di lokasi ini pula diwariskan sebuah traktat Hak Asasi Manusia (HAM) yang dikhotbahkan oleh Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai Khutbah Haji Wada jauh sebelum Barat mengenalnya. Pada saat Eropa masih menghalalkan pembunuhan dan inkuisisi, Nabi sudah berseru tentang hak-hak suci, perempuan dan laki laki yang dengan sangat halus diminta Nabi untuk disimak, bahkan disampaikan pada yang tidak hadir.
Sebuah riwayat juga menjelaskan betapa penting dan bersejarahnya makna Hari Arafah. Suatu kali Umar Bin Khattab disapa seorang Yahudi. “Wahai Amirul Mukminin, ada sebuah ayat dalam Al Quran, andai ayat itu diturunkan kepada kami (kaum yahudi), pasti akan kami jadikan hari itu sebagai hari raya.”
“Ayat apakah itu,” Tanya Umar.
“Al yauma akmaltu lakum dinakum” (Pada hari ini telah aku sempurnakan agama kalian).
Kau benar. Hari itu sangat bersejarah, aku masih ingat betul ayat itu diturunkan pada sore hari Arafah,” ujar Umar.
Load more