Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) 2003-2008, Jimly Asshiddiqie mengingatkan masyarakat agar cerdas dalam memilih pemimpin.
Hal itu disampaikan Ketua MK Pertama tersebut seusai Salat Idul Adha di Masjid Agung Al Azhar, Jakarta, ketika menemui wartawan.
Menurutnya, pasar bebas politik dan ekonomi menjadi sesuatu yang mesti diperhatikan masyarakat agar tidak mudah dipengaruhi dalam menentukan keputusan.
"Kita dibentuk persepsinya oleh pasar, oleh iklan. Makanya, saya menganjurkan sejak jauh hari, kita mesti kritis hati-hati jangan salah pilih (pemimpin)," kata Jimly, Rabu (28/6/2023).
Jimly menjelaskan dalam memilih pemimpin, masyarakat bisa melihat lebih jauh terkait rekam jejak yang baik.
Menurutnya, pemimpin yang jujur sudah selayaknya dipilih oleh masyarakat untuk bangsa dan negara.
"Pokoknya jangan milih, harus cari pemimpin yang autentik bukan boneka pasar. Baik pasar bisnis, maupun pasar politik," jelasnya.
Selain itu, Jimly mengatakan negara memang sudah seharusnya bisa memengaruhi pasar tersebut.
Namun, dia menegaskan hal tersebut semestinya dilakukan dengan norma-norma yang berlaku.
"Makanya, saya bilang konstitusi itu sebagai sumber nilai norma itu harus dijadikan rujukan untuk mengendalikan pasar. Jadi, jangan dibiarin pasar. Pasar itu harus dikendalikan," imbuhnya.
Menurut Jimly, norma realitas tertinggi tersebut ialah Undang-Undang Dasar atau UUD.
"Kalau di bawah realitas tertinggi UUD juga, tapi ujung ujungnya duit. Jadi, dua-duanya ini kenyataan. Namun, UUD yang di bawah ini harus dikendalikan UUD yang di atas," kata Jimly. (lpk/ree)
Load more