"Al-Zaytun sendiri sebetulnya adalah penjelmaan baru atau re-branding, atau reorganisasi dari NII kan," ujarnya.
Dedengkot Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang.
Menurutnya, NII mengubah strategi dengan cara bermetamorfosis,"Dulu ada Kartosuwiryo, Daud Beureueh, ada Jaelani, kemudian dilanjutkan sekarang oleh Panji Gumilang," jelasnya.
Lanjut ungkap Najih Arromadloni bahwa pemberontakan atau upaya mendirikan Negara Islam Indonesia melalui jalur persenjataan sudah gagal pada tahun 1962.
Maka mereka kemudian berupaya bergerak melalui kegiatan-kegiatan sosial, misalnya yang dibangun adalah MIM (Masyarakat Indonesia Membangun).
Disinggung oleh Andromeda Mercury apakah ada kurikulum yang mungkin tidak dibuka ke publik, yang sampai sekarang menjadi misteri.
Merespons hal itu, Najih menyebut bahwa kurikulum yang digunakan Ponpes Al-Zaytun ada 2 yakni kurikulum resmi dan hidden kurikulum.
Load more