tvOnenews.com - Nama Freddy Budiman sang gembong narkoba disegani di Indonesia kembali mencuat ke publik. Hal ini seiring pemberitaan soal Ferdy Sambo divonis hukuman mati atas kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Seperti diketahui, Ferdy Sambo dan Freddy Budiman sama-sama divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim, hal itu pun kembali menjadi sorotan.
Kilas balik soal Freddy Budiman yang merupakan seorang bandar narkoba terbesar yang ada di Indonesia. Bahkan, memiliki jaringan kelas internasional peredarannya.
Terpidana mati Freddy Budiman saat akan diterbangkan ke Nusakambangan. (Photo : Dok Kemenkum Ham)
Freddy Budiman divonis mati pada juli 2013 atas kasus kepemilikan 1,4 juta pil ekstasi yang diselundupkan dari China pada setahun sebelumnya yakni pada Mei tahun 2012 silam.
Kemudian, untuk eksekusi mati Freddy Budiman baru dilaksanakan pada juli tahun 2016 oleh regu tembak Nusakambangan di Lapas Nusakambangan. Freddy menunggu 3 tahun hingga akhirnya dieksekusi mati.
Fikri Budiman hadir sebagai narasumber di kanal Youtube Denny Darko untuk menceritakan kisah masa lalunya bersama sang ayah Freddy Budiman.
Freddy Budiman sosok fenomenal gembong narkoba yang mendapat perhatian publik atas eksekusi mati.
Beberapa waktu belakangan ini nama Freddy Budiman kembali mencuat, hal ini lantaran kasus Ferdy Sambo yang juga mendapat vonis hukuman mati, seperti Freddy.
Disinggung oleh Denny Darko soal adanya anggapan bahwa Fikri Budiman mencari ketenaran dengan nama besar ayahnya.
"Kalau misalnya orang-orang bilang karena aku cari tenar, harusnya saat papa dieksekusi aku udah jadi tenar, mungkin di kampus aku bisa lebih terkenal lagi, atau lebih dikenal dari dulu mungkin." ungkap Fikri Budiman yang dilansir dari Youtube Denny Darko.
Kala itu jaman masih kuliah, Fikri Budiman mengaku dirinya sebagai ketua angkatan dari 1300 mahasiswa di kampusnya.
Di mana waktu itu, Fikri menuturkan bahwa tidak semua orang tahu bahwa dirinya adalah anak dari Freddy Budiman, bahkan tidak sampai 25 persen dari jumlah mahasiswa.
Fikri Budiman, Anak Freddy Budiman menceritakan sosok Ayah dimatanya.
"Malah kondisinya sedang panas-panasnya di situ (pemberitaan), karena tujuanku dan aku pribadi pengen pada saat kuliah dikenal Fikri Fernanda, bukan Fikri Fernanda anak Freddy Budiman," ujarnya.
"Makanya dua minggu setelah papa dieksekusi dan akhirnya dimakamkan, dua minggu kemudian tuh aku langsung mencalonkan menjadi ketua angkatan," tambahnya.
Karena tak lama setelah Freddy dieksekusi mati, Fikri mengaku langsung berangkat ke bandung untuk melanjutkan jenjang kuliah dan menjalani masa orientasi.
"Belum 40 hari (meninggalnya), jadi temen-teman yang lain tuh masih excited masuk kuliah, aku tuh dalam kondisi berduka," jelasnya.
Lebih lanjut, Fikri Budiman mengungkapkan janjinya kepada ayah tercinta untuk mengatur tujuan hidupnya kembali.
Menurutnya, ketika orang-orang sudah punya Goals (tujuan) maka kita akan mencapai tujuan tersebut dengan apapun yang terjadi dan kondisinya.
"Jadi karena goals aku waktu itu punya relasi luas, kuliah memanfaatkan teman-teman (relasi) dll, jadilah aku set goals itu," tuturnya.
"Salah satunya aku punya banyak janji buat papa, pengen jadi sukses, jadi pengusaha, harus jadi lelaki yang kuat, jadi aku mencalonkan diri (ketua angkatan)," ujarnya.
Pada kesempatan podcast tersebut, pria berusia 23 tahun yang merupakan anak dari istri kedua Freddy Budiman ini mengungkapkan fakta soal nama Freddy yakni Budi Fernanda.
"Papa tuh sebenarnya namanya Budi Fernanda, ini gak pernah aku ucapan di podcast-podcast lainnya," ujarnya.
"Papa tuh awalnya namanya Budi Fernanda terus berubah jadi Freddy Budiman, that's why namaku tuh ada Fernanda-nya," tuturnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more