"Indonesia yang minta maaf kepada jamaah kita apresiasi, tapi seharusnya mereka (masyarik) yang harus minta maaf kepada Indonesia," ucap dia.
Kedepannya, Ashabul berharap Pemerintah Indonesia sebagai penyelenggara haji melakukan koordinasi dan evaluasi bersama Pemerintah Arab Saudi agar penyelenggaraan haji dapat menjadi lebih baik. Selain itu, dia juga meminta Pemerintah mengevaluasi masyarik yang tidak memenuhi kewajiban pelayanan haji untuk jemaah Indonesia.
"Kami minta agar syarikah-syarikah yang merekrut para masyarik harus memberikan semacam sanksi. Paling tidak, mungkin tahun-tahun ke depan mereka tidak akan lagi digunakan sebagai salah satu masyarik yang bekerja sama dengan kita," ujar dia.
Sebelumnya, Kementerian Agama RI telah menyatakan memprioritaskan agar layanan jamaah haji Indonesia terpenuhi, baik soal makan maupun tempat tidur karena masih ditemukan maktab yang suplai air bersih tersendat, kedatangan makan yang terlambat, dan tempat tidur yang melampaui kapasitas.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief, di Mina, Arab Saudi, Jumat (30/6) malam waktu setempat. (ant)
Load more