LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Peneliti Ponpes Al Zaytun Taufik Hidayat (kiri) dan Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang (kanan).
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com / Cepi Kurnia tim tvOne

Peneliti Ponpes Al-Zaytun Tegaskan Panji Gumilang adalah Abu Totok Pendiri NII KW9, Berani Tantang Sang Dedengkot

Nama Panji Gumilang selaku pimpinan Ponpes Al-Zaytun menjadi perbincangan hangat publik belakangan ini, terutama ajaran dan pernyataan kontroversinya.3/7/2023.

Senin, 3 Juli 2023 - 05:28 WIB

tvOnenews.com - Nama Panji Gumilang selaku pimpinan Ponpes Al-Zaytun menjadi perbincangan hangat publik belakangan ini, terutama ajaran dan pernyataan kontroversinya.

Ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang ini belakangan menuai beragam kritikan, mulai dari ajaran agama Islam yang diduga menyimpang hingga dikaitkan dengan Negara Islam Indonesia atau NII KW9.

Ponpes Al-Zaytun Indramayu menjadi viral pertama kali setelah diketahui pada saat ibadah Salat Idul Fitri 1444 H mencampurkan jemaah wanita dan laki-laki dalam satu shaf hingga menjadi perbincangan publik.

Tak hanya itu, media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan gaya azan sholat jumat yang dikumandangkan oleh santri di Ponpes Al-Zaytun, tampak menggunakan gerakan tangan dan tidak menghadap kiblat.

Baca Juga :


Salat ied viral di Ponpes Al-Zaytun. (Instagram @kepanitiaanalzaytun)

Sementara itu, Mabes Polri membentuk tim khusus untuk mendalami dugaan penistaan agama yang dilakukan Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang.

Peneliti Ponpes Al-Zaytun tegaskan Panji Gumilang adalah Abu Totok pendiri NII KW9

Taufik Hidayat selaku peneliti Ponpes Al-Zaytun hadir sebagai narasumber di forum Catatan Demokrasi tvOne, ia membongkar perilaku Panji Gumilang yang dinilai sakti hingga bongkar identitas sang dedengkot Al-Zaytun tersebut.

“Yang perlu kita pahami, Ponpes Al Zaytun itu merupakan pusat kamp konsentrasi kalau ada MUI dan Kemenag datang ke sana investigasi itu hal yang gak mungkin. Tapi satu hal saya menantang Panji Gumilang, jadi Anda ini lupa ya pernah saya wawancarai lima jam lebih,” kata Taufik Hidayat yang dilansir Youtube tvOnenews.

Taufik Hidayat mengatakan bahwa Panji Gumilang adalah Abu Totok alias Totok Abdussalam yang merupakan pendiri NII KW9.

"Saat itu kami kejar, betulkah Anda Abu Totok? Akhirnya dia ngaku juga karena saya bilang Syekh Anda asli Anyar ya Dukun Gresik, saya udah ketemu dengan adik dan ibunya Panji Gumilang," sambungnya.


Panji Gumilang / Peneliti Ponpes Al Zaytun Taufik Hidayat. (kolase tvOnenews)

Peneliti Ponpes Al Zaytun Taufik Hidayat juga mengatakan bahwa Panji Gumilang bukanlah orang sakti, tapi kitalah yang terlalu lemah menghadapi pendiri Ponpes Al-Zaytun tersebut.

“Jadi mohon maaf aja kalau dibilang sakti juga apanya yang sakti kita hanya terlalu lemah ngadepin dia. Waktu itu dalam hal itu, saya ingin orang-orang yang mendukung Al Zaytun terutama Hendropriyono Kepala BIN harus diperiksa,” ungkap Taufik Hidayat.

Pada kesempatan forum itu juga, Taufik Hidayat menyampaikan hasil penelitian tentang Ponpes Al-Zaytun telah dibuat menjadi buku, hingga buku itu disebut buku iblis oleh orang-orang yang diduga pro terhadap Al-Zaytun.

"Kita diancam, isinya tentang kesesatan Al-Zaytun tapi konteksnya Al-Zaytun adalah bentuk kemegahan tapi dibaliknya tragedi kemanusiaan yang luar biasa," ujarnya.

Taufik Hidayat membeberkan bahwa di balik kemegahan Ponpes Al-Zaytun, ternyata para pekerjanya justru hidup dalam kemiskinan.

“Orang boleh terpukau Al-Zaytun itu bangunannya besar ya mewah santrinya makanya teratur. Coba lihat ribuan pekerjanya masuk jam 6 pulang jam 6 yang mereka ngontrak, mereka hidup dalam kemiskinan. Satu kontrakan bisa lima keluarga,” ujar Taufik Hidayat. 

Tak hanya itu, mahasiswa atau santri di Ponpes Al Zaytun kerap dipaksa untuk menipu hingga membohongi orang tuanya. 

“Al Zaytun itu cuma cover, di luar itu adalah ada sayap territorial fungsional. Ini korban mahasiswa itu terlalu banyak disuruh bohong dan menipu orang tuanya,” lanjutnya. 

Sang peneliti Ponpes Al Zaytun juga mengatakan bahwa NII Al Zaytun adalah sebuah bentuk tragedi kemanusiaan.

“Bagi saya peristiwa NII Al Zaytun ini adalah tragedi kemanusiaan yang menyangkut anak-anak bangsa yang dirusak dicuci otaknya, yang diradikalisme,” tutur Taufik Hidayat. 

Ia mengatakan bahwa yang seharusnya MUI melakukan pencegahan dini. 

“Yang harus dilakukan MUI adalah mestinya MUI melakukan cegah dini, semacam flyer atau apa yang menyatakan kelompok bercirikan ini, hati-hati. Ini kan lebih dari bencana alam, bencana kemanusiaan. Bayangkan di Jakarta tahun 2007 anggota mereka 180 ribu orang,” pungkas Taufik Hidayat. 

“Liat ini syekh dibilang sakti ya. Kita punya aliran dana dari teritorialnya yang mengalir ke Ma’had Al Zaytun. PPATK sudah menemukan aliran dana mencurigakan yang masuk ke Al Zaytun, datanya jelas,” sambungnya. 

“Menurut saya hentikan aja itu demo-demo, itu akan menjadi panggung Panji Gumilang,” tandas Taufik Hidayat. 

“Kalau bicara kesesatan, saya wawancara Panji Gumilang, ini Panji Gumilang kapan salatnya? Ini para menterinya, stafnya mana ada. Salat dijamak kapan salatnya?” imbuhnya.

Soal Sejarah Ponpes Al-Zaytun dan NII KW 9


M. Najih Arromadloni selaku pengamat pesantren. (kolase tvOnenews)

M. Najih Arromadloni selaku pengamat pesantren hadir sebagai narasumber di program Catatan Demokrasi tvOne, ia mengungkapkan beberapa temuan dari penelitian non formal yang dilakukannya.

Hal itu didapatnya setelah interaksi dengan beberapa mantan pengurus dan alumni di Ponpes Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.

"Ini sebetulnya kalau kita tilik sejarahnya, Al-Zaytun ini kan perkawinan dari NII dan ajaran isa bugis," ungkapnya yang dilansir Youtube ReligiOne.

Ia menuturkan bahwa Isa Bugis ini punya murid bernama Musadeq yang mendirikan Al-Qiyadah dan sebagai penerusnya muncul Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara).

"Makanya saya heran, kenapa Isa Bugis sudah ditindak, kemudian Musadeq juga sudah ditindak, tapi Panji Gumilang kok tetep berlarut-larut, ini kan persoalan yang harus kita sayangkan," ujarnya.

Lebih lanjut, pengurus pusat MUI Bidang Penanganan Terorisme ini menerangkan bahwa hampir 30 tahun, jika merujuk pertama kali Pesantren Al-Zaytun didirikan, antara 1996 hingga 1998.

Ia menilai bahwa persoalan ini dibiarkan berlarut-larut, karena tidak ada ketegasan dari Pemerintah.

"Karena berpotensi jatuhnya (korban) masyarakat, tentu banyak masyarakat yang tertipu dengan ajaran-ajaran yang semacam ini," tutur M. Najih Arromadloni.

"Di sisi lain, kalau kita lihat juga kalau sekarang Al-Zaytun ini bukan samar-samar lagi, faktanya sudah terang benderang, bahkan Panji itu sudah mempropagandakan ajarannya ke publik," tambahnya.

Di mana hal itu sudah menjadi hal serius, karena jika telah masuk tahap mempropagandakan, efeknya akan ada konsekuensi yang luas.

Untuk itu, ia berharap adanya campur tangan dari pemerintah menindak tegas dan menyelidiki. 

Ponpes Al-Zaytun dan Gerakan NII KW 9

Kemudian, M. Najih Arromadloni mengungkapkan bahwa kelompok seperti Al-Zaytun sangat pintar untuk berkamuflase.

"Orang melihat ada bendera merah putihnya, menyanyikan Indonesia Raya, meskipun stanza nya berbeda, lalu ada pendeta yang ikut sholat, ini kan sebetulnya bagian dari kamuflase," terangkannya.

"Al-Zaytun sendiri sebetulnya adalah penjelmaan baru atau re-branding, atau reorganisasi dari NII kan," ujarnya.

Menurutnya, NII mengubah strategi dengan cara bermetamorfosis,"Dulu ada Kartosuwiryo, Daud Beureueh, ada Jaelani, kemudian dilanjutkan sekarang oleh Panji Gumilang," jelasnya.

Lanjut ungkap Najih Arromadloni bahwa pemberontakan atau upaya mendirikan Negara Islam Indonesia melalui jalur persenjataan sudah gagal pada tahun 1962.

Maka mereka kemudian berupaya bergerak melalui kegiatan-kegiatan sosial, misalnya yang dibangun adalah MIM (Masyarakat Indonesia Membangun).

Disinggung oleh Andromeda Mercury apakah ada kurikulum yang mungkin tidak dibuka ke publik, yang sampai sekarang menjadi misteri.

Merespons hal itu, Najih menyebut bahwa kurikulum yang digunakan Ponpes Al-Zaytun ada 2 yakni kurikulum resmi dan hidden kurikulum.

"Ada unsur memang bahwa santrinya ini adalah orang-orang NII (Negara Islam Indonesia), anak-anak orang NII dan ada juga orang luar," ucapnya.

Untuk orang luar tidak diajarkan kurikulum NII, bahkan konon ketika beberapa orang pengen ikut baiat pun ditolak.

"Maksudnya ketika ada anak santri yang bukan orang tuanya bukan NII, ingin baiat NII, itu tolak oleh Panji gumilang," terangnya.

"Jadi memang Panji Gumilang membuat satu sistem yang semacam itu, ada cluster-cluster yang yang boleh diketahui oleh umum,  mana yang tidak boleh diketahui," tambahnya.

Maria Assegaf selaku pembawa acara Program Demokrasi menanyakan soal apa indikator dari sistem tersebut untuk membedakan anak-anak NII.

"Mungkin dulu posisinya mungkin 50 persen 50 persen kali dulu. NII 50 persen, yang non NII 50 persen, kalau sekarang mungkin sudah 90 persen, 90 persen santri di Al-Zaytun Itu keluarga dari NII, anak-anak TNI yang yang umum sudah sudah sedikit sekali itu." tutupnya. (rka/ind)


Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Pramono-Rano Unggul di Survei Alvara Research, Timses: Efek Ahoker dan Anak Abah

Pramono-Rano Unggul di Survei Alvara Research, Timses: Efek Ahoker dan Anak Abah

Jubir Tim Sukses Pramono Anung-Rano Karno, Aris Setiawan Yodi menyebut Ahok dan Anies angkat elektabilitas jagoannya di dalam hasil survei Alvara Research. 
Hasil Piala AFF Wanita 2024: Diperkuat 2 Pemain Naturalisasi Baru, Timnas Putri Indonesia Gagal Atasi Kamboja

Hasil Piala AFF Wanita 2024: Diperkuat 2 Pemain Naturalisasi Baru, Timnas Putri Indonesia Gagal Atasi Kamboja

Timnas Putri Indonesia gagal meraup poin penuh saat jumpa Kamboja pada laga pembuka Grup B Piala AFF Wanita 2024 di Stadion New Laos National, Vientiane, Sabtu (23/11/2024).
Tanggapi Hasil Survei Tandingan, CRC: Kami Anggota PERSEPI dan Terdaftar di KPU

Tanggapi Hasil Survei Tandingan, CRC: Kami Anggota PERSEPI dan Terdaftar di KPU

Celebes Research Center (CRC) merespons munculnya hasil survei tandingan yang mengunggulkan pasangan calon tertentu di Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur Gorontalo
Orasi di Kampanye Akbar, Ridwan Kamil-Suswono Sampaikan Hal Ini ke Pendukung

Orasi di Kampanye Akbar, Ridwan Kamil-Suswono Sampaikan Hal Ini ke Pendukung

Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil dan Suswono menyampaikan hal ini di agenda kampanye akbar, Sabtu (23/11/2024) ini.
Jangan Sekali-kali Ajarkan Anak Menabung, Ustaz Khalid Basalamah Ingatkan Orang Tua Harus Tahu karena Rentan...

Jangan Sekali-kali Ajarkan Anak Menabung, Ustaz Khalid Basalamah Ingatkan Orang Tua Harus Tahu karena Rentan...

Ustaz Khalid Basalamah menyarankan alasan orang tua tidak perlu mendidik anak menabung atau menyimpan sejumlah harta sejak dini mengacu pada konsep agama Islam.
Janji Ruben Amorim Jelang Debut Bersama Manchester United, Fans Setan Merah Bakal Lihat Perubahan

Janji Ruben Amorim Jelang Debut Bersama Manchester United, Fans Setan Merah Bakal Lihat Perubahan

Jelang lakoni pertandingan debut sebagai pelatih Manchester United, Ruben Amorim janjikan satu perubahan penting di skuad Setan Merah.
Trending
Pilu, AKP Ulil Ryanto Korban Polisi Tembak Polisi Ternyata Bakal Nikahi Kekasih Tahun Depan, Namun Nasib Berkata Lain…

Pilu, AKP Ulil Ryanto Korban Polisi Tembak Polisi Ternyata Bakal Nikahi Kekasih Tahun Depan, Namun Nasib Berkata Lain…

Terungkap AKP Ulil Ryanto Anshar yang jadi korban polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumbar berencana untuk menikahi kekasihnya di tahun depan. Sayangnya..
Utang Langsung Lunas dan Rezeki Seketika Lancar, Baca Surat ini 21 Kali Pengganti Shalat Dhuha Kata Ustaz Maulana

Utang Langsung Lunas dan Rezeki Seketika Lancar, Baca Surat ini 21 Kali Pengganti Shalat Dhuha Kata Ustaz Maulana

Ustaz Maulana menganjurkan saat punya utang menggunung dan rezeki masih seret bisa rutin membaca surat dalam Al Quran selain rajin mengerjakan shalat Dhuha.
Terganjal Aturan FIFA, Australia Alami Nasib Apes Jelang Hadapi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Terganjal Aturan FIFA, Australia Alami Nasib Apes Jelang Hadapi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Jelang hadapi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 tahun depan, Australia dapat satu kabar buruk lantaran tak bisa diperkuat pemain idaman mereka.
Ternyata Bukan Masjid, Shalat Qabliyah Subuh agar Raih Pahala Melebihi Seisi Dunia Kata Ustaz Adi Hidayat di Sini

Ternyata Bukan Masjid, Shalat Qabliyah Subuh agar Raih Pahala Melebihi Seisi Dunia Kata Ustaz Adi Hidayat di Sini

Keutamaan besar shalat qabliyah Subuh datangkan pahala dan kebaikan lebih dari dunia seisinya. Ustaz Adi Hidayat (UAH) membagikan tempat terbaik pelaksanaannya.
Kekasih Seorang Polwan, AKP Ulil Ryanto Korban Polisi Tembak Polisi akan Menikah dan Naik Pangkat pada 2025, Ini Sosok Calon Istrinya

Kekasih Seorang Polwan, AKP Ulil Ryanto Korban Polisi Tembak Polisi akan Menikah dan Naik Pangkat pada 2025, Ini Sosok Calon Istrinya

Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshar korban tewas polisi tembak polisi akan menikah dengan Polwan tahun depan, ini sosok calon istrinya...
Media Vietnam Tiba-Tiba Sebut FIFA Terima Usulan Larangan Timnas Indonesia Lakukan Naturalisasi Pemain, Iri dengan Skuad Shin Tae-yong?

Media Vietnam Tiba-Tiba Sebut FIFA Terima Usulan Larangan Timnas Indonesia Lakukan Naturalisasi Pemain, Iri dengan Skuad Shin Tae-yong?

Media Vietnam tiba-tiba menyebut FIFA telah menerima usulan larangan Timnas Indonesia untuk melakukan naturalisasi pemain untuk skuad asuhan pelatih Shin Tae-yong. Kok bisa?
Amukan AKP Dadang Iskandar Usai Tembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan: Saya Makan Kau

Amukan AKP Dadang Iskandar Usai Tembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan: Saya Makan Kau

Instansi Polri kembali menyulut perhatian publik usai dua anggotanya kbali terlibat aksi saling tembak menembak di lingkungan Polres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Selengkapnya
Viral