Isi dari penelitian yang dilakukan Taufik salah satunya mengungkap adanya tragedi kemanusiaan luar di balik megahnya komplek Al-Zaytun.
‘’Orang boleh terpukau bangunannya besar, mewah, santrinya makannya teratur. Coba kalian lihat bagaimana ribuan pekerja di sana masuk jam 6 (pagi) pulang jam 6 (sore),’’ beber Taufik.
‘’Pulang sampai rumah yang mereka ngontrak di sekitar Haurgeulis, Tanjung Jaya, Mekar Jaya, Tanjung Kerta mereka hidup dalam kemiskinan. Satu kontrakan itu bisa (dihuni) lima keluarga,” tambahnya.
Untuk membongkar borok Ponpes Al-Zaytun sampai ke akarnya, Taufik menegaskan agar polisi turun tangan melakukan investigasi. Pasalnya sejak tahun 2001 Intelkam dan Bareskrim Polri sudah pernah berniat untuk membongkar Al-Zaytun.
‘’Tapi kan saat itu masih ada Hendropriyono dan Da’i Bachtiar,’’ ujar Taufik.
Load more