“Saat itu kami kejar betulkah Anda Abu Totok? Akhirnya dia ngaku juga karena saya bilang Syekh Anda asli Anyar ya Dukun Gresik, saya udah ketemu dengan adik dan ibunya Panji Gumilang,” kata Taufik.
Lebih lanjut, Taufik menuturkan bahwa Panji Gumilang pada kenyataannya bukanlah orang sakti. Hanya kitalah yang lemah menghadapinya.
“Jadi mohon maaf aja kalau dibilang sakti juga apanya yang sakti kita hanya terlalu lemah ngadepin dia. Waktu itu dalam hal itu, saya ingin orang-orang yang mendukung Al Zaytun terutama Hendropriyono Kepala BIN harus diperiksa,” sambungnya.
Peneliti Ponpes Al Zaytun itu juga mengatakan bahwa buku karyanya sempat dicap Panji sebagai “buku iblis” karena membahwas tragedy di dalam pondok pesantren.
“Hasil penelitan kami yang menjadi buku dan sebagainya itu dibilang buku iblis, kita diancam. Isinya tentang kesesatan Al Zaytun tapi konteksnya Al Zaytun adalah bentuk kemegahan tapi dibaliknya tragedi kemanusiaan yang luar biasa,” pungkas Taufik Hidayat.
Ia menjelaskan bahwa di balik kemegahannya, pekerja Al Zaytun justru hidup dalam kemiskinan.
“Orang boleh terpukau Al Zaytun itu bangunannya besar ya mewah santrinya makanya teratur. Coba lihat ribuan pekerjanya masuk jam 6 pulang jam 6 yang mereka ngontrak, mereka hidup dalam kemiskinan. Satu kontrakan bisa lima keluarga,” ujar Taufik Hidayat.
Load more