Jakarta, tvOnenews.com - Publik masih membicarakan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun. Sejumlah kontroversial mengenai ajaran yang disampaikan dalam ponpes tersebut telah viral dan masih menjadi sorotan masyarakat.
Salah satu yang menjadi sorotan yaitu sebuah video yang viral ketika para pengikut Al Zaytun yang menyanyikan lagu ‘Hevenu Shalom Aleichem’ yang disebut sebagai lagu Yahudi.
Ternyata hal ini juga dilirik oleh salah satu aktivis Pro Yahudi, Monique Rijkers. Monique juga sempat hadir dalam program acara Catatan Demokrasi, tvOne yang mengaku membela Panji Gumilang, Pemimpin Ponpes Al Zaytun yang sempat menyanyikan lagu tersebut.
Aktivis Pro Israel dan Yahudi, Monique Rijkers. (tvOne)
Monique Rijkers menyampaikan Indonesia menjadi negara muslim terbesar di dunia yang sudah seharusnya menjunjung tinggi nilai toleransi, khususnya terhadap Yahudi.
Tak hanya Panji Gumilang, Monique Rijkers mengatakan ternyata Panji Gumilang bukanlah yang pertama kali menyanyikan lagu tersebut.
Ia menyebutkan bahwa seorang Kyai beserta para santrinya pernah menyanyikan lagu ‘Hevenu Shalom Aleichem’. Seperti apa pendapatnya, simak informasinya berikut ini
Selain itu, Monique Rijkers juga menambahkan lagu ‘Hevenu Shalom Aleichem’ tak hanya dinyanyikan oleh Panji Gumilang.
Dirinya menyebutkan bahwa seorang ustaz bersama santrinya pernah menyanyikan lagu tersebut, namun tidak ada yang protes seperti saat ini.
“Dan Al Zaytun itu bukan yang pertama kali menyanyikan lagu itu. Kyai Kanjeng Emha Ainun Nadjib sudah pernah menyanyikan lagu itu bersama para santrinya. Nggak ada yang protes kan? Nggak ada yang menyesat-nyesatkan beliau,” sebut Aktivis Pro Yahudi, Monique Rijkers pada program acara Fakta, tvOne.
Lantas, ia mempertanyakan mengapa lagu tersebut baru dipermasalahkan, padahal menurutnya lagu tersebut merupakan lagu yang positif.
“Jadi menurut saya kenapa baru sekarang. apakah karena pengaruh media sosial, karena Al Zaytun viral, atau karena faktor yang lain,” pungkasnya.
Aktivis Pro Israel dan Yahudi, Monique Rijkers. (tvOne)
Dalam program acara Fakta, tvOne, Monique Rijkers menceritakan bahwa dirinya sempat bertemu dengan seorang pria yang mengaku anak dari Panji Gumilang, bernama Imam Prawoto.
Ia menemui Imam pada tahun 2016 saat Monique akan mengadakan acara Festival Film Toleransi. Kala itu, Imam Prawoto menawarkan diri untuk terlibat dalam acara tersebut.
Dalam acara tersebut para santri menyanyikan lagu ‘Hevenu Shalom Aleichem’ dengan diiringi irama lagu Keroncong.
“Pertama Lagu ‘Hevenu Shalom Aleichem’ diiringi lagu berirama Keroncong, itu keren banget sih. Terus yang kedua santri-santri menari dengan lagu ‘Hava Nagila’ yang artinya mari bersuka ria. Dan itu bahasa Ibrani dua duanya,” ungkap Monique Rijkers dalam program acara Fakta, tvOne.
Monique juga menambahkan bahwa lagu tersebut hanyalah lagu berbahasa Ibrani yang umum dinyanyikan oleh orang Yahudi, tetapi bukan untuk acara keagamaan maupun ibadah.
“Dua lagu ini adalah lagu berbahasa ibrani yang pada umumnya dinyanyikan oleh orang Yahudi, bukan untuk acara ibadah. Tapi untuk acara kayak lagu potong bebek angsa misalnya, hanya bahasanya dengan bahasa Ibrani,” ujarnya.
Justru Monique mengaku tidak masalah bila orang Muslim maupun dari Pesantren menyanyikan lagu tersebut. Sebab lagu tersebut merupakan lagu yang positif.
“Jadi Kalau Muslim atau Pesantren menyanyikan lagu Yahudi dan lagunya positif seperti Shalom Aleichem, ini kan lagu damai Atas-Mu. Itu kan positif ya seharusnya,” katanya.
Monique Rijkers merupakan seorang aktivis Israel asal Indonesia yang memiliki darah Yahudi, ia memang cukup dikenal di media sosial.
Selain itu, Monique Rijkers merupakan pendiri organisasi Hadassah Of Indonesia, Sebuah yayasan yang mengedukasi tentang keberagaman terkait Yahudi dan Israel. (Kmr)
Load more