“Kalau misalkan dianggap sudah selesai, itu umat-umatnya masih menganggap dia sebagai imamnya. Semuanya harus turut tunduk patuh sama dia, bahkan hal yang remeh-remeh aja diurusin gitu,” ujarnya.
Lebih lanjut, wanita yang merupakan mantan “anak buah” Panji Gumilang menyampaikan ajaran salat yang menyimpang di Ponpes Al Zaytun.
“Dari dulu saya mengalami memang orang ini ngeyel, dari mulai salat jadi rahasia umum. Tidak diwajibkan salat karena kita itu masih masa Mekkah ya. Saya sendiri memang sudah janggal dan saya tetap salat ya,” jelas Leny Siregar.
“Walaupun pada masa itu sempat terbengkalai salat saya. Sebagai wujud pemikiran kritis saya, acara Tazkiyah saya sampai menanyakan ‘ada mukena gak?’ dan ditunjukkan mukena yang sudah kumal,” sambungnya.
Leny menyimpulkan bahwa penghuni Ponpes Al Zaytun jarang melaksanakan salat sehingga alat ibadah tidak diurus dengan baik.
“Berarti di situ mukenanya gak biasa dipakai kan, satu soal salat tapi saya tetap menjalankan. Walaupun sepanjang masa itu benar-benar ada keganjilan dalam hati saya ‘kenapa sih hanya beberapa menit saja kok dinafikan, kenapa diabaikan’,” katanya.
Namun, ketika dikonfrontasi, Leny Siregar mengaku justru dihujani bantahan dari ayat dan dalil Al Quran.
Load more