“Mereka bilang salatnya itu dalam bentuk Tilawah dan Maliyah. Tilawah itu perekrutan dan Maliyah itu untuk menarik infaq. Kemudian ya kedua mengenai puasa, ini juga jam imsaknya sempat ada fase sampai pukul 6 pagi, Saya juga rancu di sini tapi selalu disampaikan ayat-ayat ketika saya bertanya,” ungkap sang eks Ponpes Al Zaytun.
Tak hanya itu, Leny Siregar membeberkan bahwa cara mengumandangkan adzan di Ponpes Al Zaytun sangat berbeda.
“Adzan, yang tidak pernah didengarkan di luar selama mereka hidup di luar tidak pernah mendengar lafal adzan seperti itu. Di sana mereka sempat agak aneh juga walaupun akhirnya anak yang pertama itu terbawa juga. Mungkin pernah Bilal atau siapa gitu adzan seperti itu,” ungkap Leny Siregar.
Di bawah pimpinan Panji Gumilang, suara adzan terdengar keras dan tidak bernada.
“Yang nyeleneh-nyeleneh ini tidak bisa saya pungkiri karena memang dari dulu seperti itu karena seperti yang disebutkan ustaz tadi psikologinya adalah NII,” tuturnya. “Adzannya itu tidak bernada seperti di luar, lurus datar dan sangat keras seperti mau marah.”
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, klik di sini.
(rka)
Load more