Jakarta, tvOnenews.com - Ditanya soal rumput JIS, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan dirinya bukan ahli rumput.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono enggan memberikan komentar terkait renovasi rumput Jakarta International Stadium (JIS) yang dikatakan tidak sesuai standar FIFA oleh pemerintah pusat.
“Saya enggak ahlinya rumput, nanti tanya saja sama ahlinya rumput,” kata dia kepada media, Jumat (7/7/2023).
Lebih lanjut, eks Wali Kota Jakarta Utara ini menjelaskan bahwa pihaknya hanya memperbaiki masalah transportasi dan akses masuk.
“Kalau DKI kan sudah jalan, kita merapikan sisi di Waduk Cincin, sisi timur antara JIS dengan waduk. Jalannya kita rapikan nanti bisa masuk tol itu untuk kepentingan umum semuanya,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah bakal membongkar rumput di lapangan Jakarta International Stadium (JIS) karena tidak sesuai standar FIFA.
Pemerintah yang bersinergi dengan sejumlah pihak termasuk PSSI meninjau JIS demi memastikan kelayakan venue untuk Piala Dunia U-17.
"Salah satu yang utama adalah rumput. Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion, termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games jelas tidak masuk standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," kata Basuki setelah meninjau JIS, Selasa (4/7/2023).
Heru Budi sebut tugas Pemprov DKI Jakarta perbaiki akses dan transportasi ke JIS, bukan persoalan rumput. Dok: Abdul Gani Siregar-tvOne
Pemerintah pun bakal mengganti semua rumput lapangan JIS setelah melakukan konsultasi dengan Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim yang juga ahli agronomi untuk stadion.
"Namun ada solusinya. Kita akan ganti semua rumput tersebut sesuai dengan ahlinya beliau Pak Qamal. Menurut beliau, harus diganti kalau mau 3 bulan bisa dipakai. Itu jangka pendek saja," ujar Basuki.
Basuki mengatakan sejumlah elemen bakal bersinergi untuk merenovasi JIS. Mulai dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Pemprov DKI hingga PT KAI.
"Ini kita kerjakan keroyokan. Mulai rumput butuh Rp6 miliar satu lapangan dari PU. JPO (jembatan penyeberangan orang) ke Ancol dari PU. Kereta api dari DKI. Ada stasiun sementara dari KAI," ujar Basuki.
Sementara itu, Qamal mengatakan JIS menggunakan rumput berjenis Zoysia japonica.
Rumput itu pun sudah sesuai standar FIFA. Akan tetapi, implementasinya di JIS kurang tepat sehingga harus dibongkar.
"Japonica cuma ditanam di karpet sintetis. Ini masalahnya. Medianya dangkal jadi akar tidak tembus ke bawah," ujarnya.
"Rumput itu makhluk hidup butuh sinar dan air. Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, matahari tidak cukup. Ini rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari," tuturnya.
"Sedangkan yang sebelah selatan hanya setengahnya saja dari jam 09.00 sampai 14.00. Ini yang masalah. Jenis rumput sama yang dipakai di Jalak Harupat, Bung Tomo dan Palembang," kata dia. (agr/nsi)
Load more